Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dinda Kanya Dewi, 25 tahun, doyan banget berburu barang bekas. Biasanya yang dicari adalah pakaian atau sepatu. ”Seneng aja ngeliat yang vintage-vintage,” katanya kepada Ririn Agustia dari Tempo pekan lalu.
Tak aneh, tiap kali ada kesempatan, model dan pemain film ini langsung kabur ke pasar loak, seperti Pasar Senen dan Pasar Baru di Jakarta atau Gede Bage di Bandung. Begitu juga saat ia jalan-jalan ke luar negeri. Kalau sudah ada di pasar barang bekas, Dinda kerap lupa diri. Ketika dia pulang, tentengan plastik sudah pasti bertumpuk. Padahal modal yang dibawa tak banyak.
Namun tak semua barang bekas murah. Ketika ke Jepang tahun lalu, Dinda menyambangi daerah Harajuku yang khusus menjual barang bekas. Tapi ia kaget. ”Di sana justru barang bekas lebih mahal daripada barang baru karena kualitasnya masih bagus banget,” ujarnya. Tapi tetap saja dia beli.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo