Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nasib apes dialami Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng. Ketika atlet Indonesia sedang berlaga di Asian Games XVI Guangzhou, Cina, dia harus menjalani operasi di Rumah Sakit Gatot Subroto, Jakarta, karena tulang bahu kanannya patah. Cedera itu didapat dalam pertandingan sepak bola persahabatan antara tim Kementerian Pemuda dan Olahraga dan tim Kedutaan Besar Inggris, Jumat dua pekan lalu, di lapangan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta Selatan. Pertandingan digelar untuk menyambut Olimpiade London 2012.
Pertandingan baru berjalan sepuluh menit ketika Andi, yang menempati posisi striker, mendapat peluang bagus menceploskan bola ke gawang lawan. ”Saya berlari sekencang-kencangnya begitu melihat pertahanan lawan terbuka,” katanya. Saat itulah mendadak Andi ditabrak bek lawan yang bertubuh besar. Andi langsung jatuh tersungkur. Dia masih berusaha bangkit, tapi tulang bahunya terasa nyeri dan terlihat menonjol. ”Sakitnya luar biasa,” ujarnya.
Petinggi Partai Demokrat ini langsung dilarikan ke rumah sakit. Pukul 21.00, Andi harus menjalani operasi selama satu jam. Tim dokter memasang pelat metal di bahunya untuk menyambung tulang yang patah. ”Ligamen tulang bahu saya putus, sehingga tulangnya terlepas,” dia menambahkan.
Akibat cedera itu, dokter melarangnya berolahraga selama tiga bulan. Dia diminta tidak bermain tenis, olahraga favoritnya. ”Duh, pukulan tenis sedang bagus sekali,” katanya menyesal. Setelah beristirahat tiga hari, dia diizinkan bekerja seperti biasa meski harus berimprovisasi. ”Tanda tangan masih bisa. Tapi menulis susah sekali. Mengetik pun pakai tangan kiri,” katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo