Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
GAGAL mendapatkan tiket VVIP, Deddy Mahendra Desta, 34 tahun, harus rela berdesakan dengan pendukung fanatik tim nasional Indonesia ketika bertanding melawan Bahrain pekan lalu. Padahal mantan penggebuk drum Club 80’s itu sudah mencari ke semua agen penjual tiket. "Tiket VVIP dibilang tidak dijual, padahal katanya Presiden cuma beli 65 tiket. Entah siapa yang memborong," katanya.
Sejak 1987, Desta mengoleksi dan mengkliping semua berita tentang tim sepak bola nasional. "Saya cinta timnas dari dulu," katanya. Dia bahkan dekat dengan beberapa pemain. Sebelum pertandingan kemarin, dia sempat memberikan dukungan lewat pesan dan telepon.
Sayang, Indonesia harus mengakui kehebatan Bahrain dengan skor 0-2. "Harus diakui, Bahrain bermain lebih baik," katanya. "Saya kecewa dengan hasil ini." Tapi dia lebih kecewa dengan ulah para pendukung. Duduk dekat bangku pemain, Desta melihat pemain cadangan Bahrain ketakutan dilempari petasan kembang api oleh suporter. "Sungguh tidak bertanggung jawab dan tidak memikirkan nasib tim Indonesia jika mendapat sanksi dari FIFA," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo