Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DUTA Besar Thailand untuk Indonesia, Thanatip Upatising, malam-malam beredar di Royal Golf Halim, Jakarta, Ahad dua pekan lalu. Bermain golf? Driving? Ternyata tidak. Ia berkelebat ke sana-kemari, berpindah-pindah dari satu meja ke meja bundar lainnya, berbisik, dan bersalaman dengan sekitar 300 hadirin yang memadati ruangan. Senyumnya mengembang ketika mendengar ketuk palu di panggung.
Diplomat senior ini rupanya sedang menghadiri acara pengumpulan dana untuk korban banjir di Negeri Gajah Putih. Dana bantuan digalang dengan cara lelang. Barang-barang, mulai miniatur pesawat terbang, lukisan, patung antik, sepeda jadul, fosil kayu, hingga kima raksasa, ditawarkan kepada hadirin, yang umumnya pengusaha Thailand beserta mitra bisnisnya di Jakarta.
Sampai penutupan acara, terkumpul dana lumayan: Rp 2,9 miliar, US$ 3.000, dan 210 ribu baht. "Tadinya kami hanya menargetkan terkumpul ratusan juta, tak tahunya meledak," ujar Suthep Watchara-Amphaiwan, Presiden Klub Pebisnis Thailand di Jakarta, yang memelopori acara amal ini. Mata Dubes Thanatip berkaca-kaca saat menerima sumbangan bencana. "Bantuan ini akan banyak membantu penderitaan mereka," ujar Pak Dubes. Kotak donasi akan terus dibuka hingga akhir tahun ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo