Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Sutradara Ismail Basbeth rutin bermeditasi sejak dua tahun lalu.
Semadi bisa dia jalankan kapan saja dan di mana saja, termasuk saat menghadiri malam penganugerahan Piala Citra FFI 2024.
Ismail merasa pekerjaannya menguras energi mental sehingga dia butuh rehat untuk kembali memusatkan pikiran.
ISMAIL Basbeth menjadikan meditasi cara mengolah pikiran sejak dua tahun lalu. Sebelum menjalani setiap kegiatan yang membawanya bertemu dengan banyak orang, sutradara dan penulis naskah film ini menyempatkan diri bersemadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Termasuk saat dia menghadiri malam penganugerahan Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2024 di Indonesia Convention Center di Bumi Serpong Damai, Tangerang, Banten, pada Rabu, 20 November 2024. "Kapan dan di mana pun aku membutuhkannya, aku bermeditasi," kata Ismail Basbeth, 39 tahun, kepada Tempo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sutradara Keluarga Cemara 2 ini menuturkan, dia belajar bersemadi kepada istrinya, Lyza Anggraheni. Ismail mengatakan banyak kegiatannya yang menguras energi mental, termasuk menulis naskah dan kerja kreatif lain. Tandanya antara lain emosi yang tidak stabil. Bentuknya tidak selalu marah-marah, bisa juga kelewat girang. Maka, dia melanjutkan, tubuh membutuhkan jeda agar pikiran dan perasaan kembali terpusat.
Ismail bisa bermeditasi di sela-sela kesibukannya, seperti dalam acara puncak FFI 2024 itu. Dia hanya perlu menyendiri 5-10 menit untuk mengatur napas. Di luar kebutuhan berdasarkan kegiatan, Ismail punya jadwal tetap bersemadi, yaitu menjelang tidur. Sesi ini berlangsung lebih lama, yakni 20-60 menit. "Meditasi dulu baru bisa tidur," ujar pendiri rumah produk Matta Cinema ini.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo