Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Akhir bulan lalu pembalap muda asal Solo, Jawa Tengah, Rio Haryanto, mengukir sejarah otomotif Indonesia. Dia berhasil mengibarkan bendera Merah Putih di atas podium setelah memenangi race kedua GP3 di Istanbul, Turki. GP3 adalah kompetisi menuju jenjang GP2 dan Formula 1. ”Saya tidak menyangka. Soalnya, targetnya hanya masuk sepuluh besar,” kata putra bungsu mantan juara nasional gokar Sinyo Haryanto ini.
Rio, yang memperkuat tim Manor Racing, berhasil mengalahkan para pembalap senior yang sudah berpengalaman 3-4 tahun lebih dulu dalam ajang GP3 atau Formula 3. ”Saya yang paling muda. Lawan-lawan saya lebih berpengalaman dan sangat mengenal track di Eropa,” remaja 17 tahun ini menambahkan.
Untuk memudahkan rencana bertarung di GP3, selama dua tahun, Rio memutuskan akan tinggal di Inggris. Penggemar jetski ini juga telah mengikuti beberapa seri F3 Inggris sebagai pengisi waktu dan sarana belajar mengasah kemampuan. ”Setelah selesai mengurus visa, paling lambat tiga bulan, saya pindah ke Inggris,” ujarnya. Kebetulan di sana ada pelatih yang bersedia membantunya. Kibarkan terus sang Merah Putih, Rio.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo