Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dunia ternyata sempit. Ini komentar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat berjumpa dengan Vander de Oliviera dua pekan lalu. Pria yang disapanya adalah sekretarisnya saat ia bertugas sebagai Komandan Pasukan Pengawas di Bosnia-Herzegovina 1995-1996. Yudhoyono kala itu berpangkat brigadir jenderal, sedangkan Mayor Oliviera dari Angkatan Udara Brasil adalah perwira bantuan di pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Yudhoyono memerintahkan stafnya melacak Oliviera saat berkunjung ke Brasil pekan lalu. Pria yang berhenti dari dinas militer dengan pangkat kolonel itu ditemukan di Sao Paulo, 700 kilometer dari penginapan Presiden SBY di Rio de Janeiro. Di saat-saat terakhir kunjungan, Kamis pekan lalu, keduanya akhirnya bersua. ”Tiga hari saya mencari Anda,” kata Presiden seraya menyalami Oliviera, yang terlihat berkaca-kaca.
Oliviera lalu memamerkan kartu nama Yudhoyono dan foto mereka berdua semasa berdinas di Bosnia. ”Mulanya saya tak menyangka Presiden Indonesia itu mantan bos saya,” ujar Oliviera. Berita tsunami Aceh pada 2004 membuat ia tahu Yudhoyono kini menjadi orang penting. ”Saya cerita ke anak di rumah, ’Bapakmu ini pernah menjadi asisten Presiden Indonesia’.”
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo