Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Ali main film

Film the greatest yang menggarap tentang cerita petinju muhammad ali, telah mencapai adegan ke-80. tom gries, sutradara, meninggal. peran ali dimainkan tiga orang. penulis cerita richard durham.

12 Februari 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"PARA atlit biasa bekerja dalam tekanan. Konsentrasi mereka juga kuat", ujar Tom Gries, sutradara film The Greatest. Gries dipilih untuk menangani Muhammad Ali si petinju, karena sebelumnya dia berpengalaman menggarap petinju Archie Moore, Joe Walcott dan pemain sepak bola Jim Brown di layar putih. Dia juga telah menulis skenario film-film Break out dan Breakout Pass, dibintangi oleh Charles Bronson. Tiga minggu lalu, Gries meninggal ketika main tenis. Serangan jantung, dan usianya baru 53 tahun. Pendapatnya tentang Muhammad Ali: "Kalau saja saya tidak mempelajari wataknya lewat tulisan pers, huh, saya fikir dia orang yang sulit dikendalikan. Dia bahkan bisa meninju kamera, meninju saya dan siapa saja. Eh, nyatanya, Ali orang yang pendiam dan saya cukup membisikkan di kupingnya apa-apa yang harus dikerjakan. Dia biasa bangun setengah lima pagi dan latihan tinju. Hal itu dilakukannya puluhan tahun sudah, dan setelah itu dia tidur beberapa jam". The Createst kini mencapai adegan ke-80 Ali dan rombongan telah menjelajahi Miami, Houston, Atlanta, Louisville dan Las Vegas. Di Ceasars Palace Hotel, Las Vegas, Ali mengenakan celana panjang yang kedodoran. Duduk di bar ia pegang peranan ketika dia berumur 21 tahun dan namanya masih Cassius Clay. Seorang juru rias menyemprot rambutnya yang sudah memutih denan cairan semir rambut hitam. Kulit mukanya cukup baik, sehingga juru rias hanya menutup sedikit kerutan di sekeliling mata. Ali berdiri, mendekati meja aktor Roger E. Mosky yang bermain sebagai Sonny Liston. Tom Gries menganggukkan kepala. Dan berkatalah Ali: "Oke, kau beruang jelek! Kota ini tidak bisa kau pegang dengan kedua tanganmu. Salah satu dari kita harus pergi!" Ali berjalan sedikit di sekeliling kasino itu. Dan berkoar lagi: "Lebih baik kau angkat kaki dan pergi dari kota ini. Kau dengar? Dengar, eh, sundal? gaya akan jadi petinju terbesar!" "Cut! Cut! ", teriak sutradara. "Ali bisa melakukan lakon-lakon di mana dia kalah dan menang", cerita Gries lagi. "Ketika rahangnya dihantam Ken Norton, ketika dia sedih betul, dan ketika Bdinda, isterinya, berteriak-teriak dengan panik karena luka Ali, semua itu dia lakukan dari hatinya. Baik sekali, jempolan!" Itu pendapat Tom Gries lantas dia meninggal. Banyak aktor yang main dalam The Greatest ini. Robert Du akan main sebagai promotor Ali: Bill MacDonald. MacDonald telah mengatur pertarungan Ali dengan Sonny liston di Miami, tahun 1964. Manager Ali, Angelo Dundee akan dimainkan oleh Ernet Boine. Penulis skenario adalah Ring Lardner Jr. yang juga menulis On the Waterfront. The Greatest sendiri berasal dari buku yang ditulis Richard Durham. "Tapi beberapa kalimat saya biarkan Ali sendiri yang mengucapkan. Jadi bebas, bagaimana saja menurut Ali. Dan dia memang bukan main. Improisasinya jadi lebih enak", kata Gries mendiang. Tetapi ada tiga orang yang akan memerankan Muhammad Ali. Seorang dia sendiri Seorang aktor baru, untuk Ali yang berumur 12 tahun, dan seorang pendatang baru lagi akan main ketika Ali berumur 18. Keduanya dikursus oleh Ali sendiri, bagaimana cara berjalan. Bagaimana menggigit bibir bawah kalau lagi marah. Tata rias dipegang oleh Bill Tuttle, yang telah menggarap muka Clark Gable dan Spencer Tracy dan juga pernah mendapat Academy Award untuk bidangnya. "Matanya bisa bermain baik sekali di depan kamera. Mata yang ekspresif", kata Tuttle tentang Ali. Sebagai ayah Ali, ya si tuan Clay. Pernah, seorang wartawan akan menginterviunya. Ketika sedang tenggelam dalam judi jackpot, ada seseorang berkata: "Eh, ada wartawan dari London yang akan menginterviu anda. Dia akan membuat anda terkenal". Menolak, si Clay tua berkata: "Ah, saya sudah terkenal kok". Kecongkakan ini rupanya menurun pula pada anaknya. "Hei, pernahkah anda dengar seseorang yang umurnya baru 35 tahun membuat film tentang dirinya sendiri? Wyatt Earp sudah mati 100 tahun lamanya, filmnya baru dibuat kemudian", kata Ali. Ali akan mendapat bagian 33 1/3 persen dari pendapatan kotor film ini. "Coba saja kalau yang nonton 100 juta orang, berapa akan saya dapat? Dan karena film ini nantinya akan ditonton orang-orang gede, kepala negara, film ini tidak akan berbau seks. Bersih, dan jempolan", tambahnya. Tiba-tiba muncullah seorang wanita masuk, ketika Roderick Mann dari Straits Times sedang interviu Ali. Wanita itu jangkung, langsing dan cantik. Dialah Veronica Prosche, si bekas peragawati, teman hidup Ali di luar nikah (Black Moslem tidak mengizinkan Ali menikahi perempuan ini). "Hei, kok lama sekali", ujar Ali. "Siapa bilang lama", jawab Porsche. Ali diam sebentar kemudian berkata: "Mana Hma?" Hana adalah bayi mereka yang kini berusia 4 bulan. "Di atas", jawab Veronica Porsche. "Bisa kau bawa ke bawah sekarang?" Porsche menurut. Ujar Ali lagi: "Pokoknya dalam film ini saya akan jadi phlawan. Akan saya kalahkan Charlton Heston, Marlon Brando. Sekali lagi: tidak berbau seks. Paus juga akan menontonnya. Saya akan keliling dunia. Seperti Kissinger saja". Delapan tahun yang lalu, Ali pernah mengadu nasib dalam rombongan sandiwara di Broadway. Dia tidak menyebutkan sandiwara apa dan berperan sebagai apa, cuma katanya lagi: "Saya main cuma 4 minggu di Broadway. Tapi kemudian saya jadi jagoan di bidang lain, di sandiwara itu sendiri tidak".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus