PENAMPILANNYA sedikit urakan. Kuping kirinya dipasangi anting-anting, lalu kucir rambutnya menyembul dari belakang topi bisbolnya. Soal topi yang tak pernah lepas itu sempat dijadikan bahan olok-olok pers Inggris: jangan-jangan kepalanya botak. Tapi si "badut lapangan" ini demikian sementara orang menjulukinya pada 5 Juli lalu menggondol gelar juara Wimbledon, dan setelah itu tak ada lagi olok-olok. Yang terjadi, model pakaian tenisnya ketat di dalam seperti pakaian balap sepeda dan longgar di bagian luarnya kontan laris. Gaya topinya yang berkucir pun langsung populer. Gadis-gadis pun makin memujanya. Sementara sebelum ia menjadi juara tiap kehadirannya di lapangan tenis membuat gadis-gadis berteriak histeris, apa pula yang akan mereka lakukan kini bila Andre Agassi, sang juara itu, muncul di arena pertandingan. Yang pasti, Agassi, kini 22 tahun, menjadi pengumpul uang terbanyak kedua di bawah Jim Courier, dari semua pertandingan tenis profesional pada tahun 1992 ini. Courier mengeruk sekitar Rp 2,7 milyar, sedangkan Agassi Rp 1,5 milyar. Mungkin karena rasa syukurnya, begitu ia memenangkan final Wimbledon, anak bekas petinju Iran ini lalu mencium lapangan Inggris itu, meski ia warga AS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini