Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Piano Perdana

Iwan Fals merilis album terbaru bertajuk Pun Aku bertepatan dengan hari ulang tahunnya yang ke-60. "Merah Putih" adalah tembang pertamanya yang direkam dengan instrumen piano.

4 September 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Iwan Fals dalam video klip "Merah Putih". Tangkapan layar Youtube.Com/Musica Studio's

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Iwan Fals merilis album terbaru bertajuk Pun Aku bertepatan dengan ulang tahunnya ke-60.

  • Merah Putih adalah lagu pertamanya yang direkam dengan instrumen piano.

  • Iwan merekam Merah Putih berdua dengan pianis Otta Tarrega di tengah pandemi Covid-19.

TEPAT pada peringatan Hari Kemerdekaan RI, 17 Agustus lalu, Virgiawan Listanto, yang lebih dikenal dengan nama Iwan Fals, merilis lagu terbaru berjudul "Merah Putih". Dalam tembang berdurasi 5 menit 22 detik itu, Iwan menyanyi diiringi piano dan harmonika. Ini untuk pertama kalinya Iwan merekam lagu dengan instrumen utama piano. "Saya selalu teringat masa dulu kalau dengar suara piano. Di rumah saya, waktu saya masih kecil, ada grand piano besar, meski orang rumah enggak bisa main piano," kata Iwan dalam Instagram Live bersama Tempo.co, Ahad, 29 Agustus lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Merah Putih" adalah single kedua dari album terbaru Iwan Fals, Pun Aku, yang dirilis bertepatan dengan hari ulang tahunnya yang ke-60, Jumat, 3 September lalu. Ini album ke-42 sepanjang karier bermusiknya. Sejak menelurkan album pertama, Amburadul, pada 1975, Iwan tidak pernah menggunakan piano dalam rekaman. Ia hanya menggunakan keyboard ketika berkonser. "Ternyata rasanya beda," ucapnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Iwan menggarap "Merah Putih" berduet dengan pianis Otta Tarrega. Karena pandemi Covid-19, perekaman lagu dan pembuatan klip video dilakukan sekaligus di Musica Studios dengan protokol kesehatan ketat. Sebelum mengambil rekaman, Iwan dan Otta berlatih di rumah masing-masing. "Setelah itu bertemu di studio, penyesuaian sebentar, langsung rekaman. Kami enggak berani juga berlama-lama. Serem, he-he-he…," tuturnya.

Menurut Iwan, protokol kesehatan juga diterapkan secara ketat terhadap semua kru. Setiap orang harus menjalani tes polymerase chain reaction yang ketika itu biayanya masih sekitar Rp 900 ribu. "Untungnya sekarang sudah turun harganya, walaupun saya tetap berharap bisa gratis, he-he-he…," ujarnya.

Iwan Fals mengungkapkan, di masa pandemi ini, ia masih bisa bertahan berkat royalti dari lagu-lagu lamanya, seperti Guru Oemar Bakri, Kemesraan, dan Bento. "Saya kangen panggung, kangen ingin konser.”

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Mahardika Satria Hadi

Mahardika Satria Hadi

Menjadi wartawan Tempo sejak 2010. Kini redaktur untuk rubrik wawancara dan pokok tokoh di majalah Tempo. Sebelumnya, redaktur di Desk Internasional dan pernah meliput pertempuran antara tentara Filipina dan militan pro-ISIS di Marawi, Mindanao. Lulusan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus