Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Bahaya pada umur 40

Sophia loren, 40, aslinya sophia scicolone asal kampung miskin di nopel. karirnya dimulai sebagai ratu kecantikan umur 14. berhasil menjadi bintang, dibina beberapa produser terkenal, terutama carlo ponti.

2 Juli 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KEHIDUPAN aktris Sophia Loren memang bagai cerita film. Nama aslinya: Sophia Scicolone. Hidup dalam kemiskinan di salah satu perkampungan di Naples. Rumahnya kecil, berdesakan, sementara kepala harus ditundukkan karena banyaknya jemuran pakaian malang melintang. Beruntunglah dia diberi karunia tubuh dan rupa yang cakep. Anak tanpa ayah yang ibunya mencari hidup dengan memberi les piano ini, mendapat kejuaraan ratu kecantikan - bukan di sebuah propinsi atau kotamadya, tapi di salah satu kelurahan di Roma. Nah, umur 14 tahun Sophia mendapat tawaran sebagai pemain sambilan dalam film Quo Vadis, dari novel terkenal karya Sienkiewicz. Di saat itulah Carlo Ponti menemukannya. Sophia dibinanya, dan dewi kelurahan ini kemudian ditangani para produser terkenal antara lain Victorio de Sica, Stanley Kramer, Georges Cukor, Alessandro Blasetti. Sophia yang kemudian merubah nama-akhirnya jadi Loren, jadi aktris terkenal bukan saja di Bropa, tapi di seantero bumi. Tragisnya, Sophia dari Naples ini begitu jatuh cinta dan mengagumi gurunya: si Carlo Ponti tadi. Ia memang tidak sebelah tangan, tapi celakanya Ponti telah beristeri, sehingga dia banyak dicerca. Ini pulalah salah satu sebab mengapa keduanya lebih banyak bermukim di luar Italia. dan baru di tahun 1966 Sophia dan Carlo resmi menikah. Setelah 10 tahun lebih hidup bersama. Kesedihannya begitu memuncak ketika dia dua kali keguguran, yah miskram. Film tidak diperhatikannya lagi. Apa yang didambakannya: menjadi ibu. Syukur, tahun-tahun berikutnya lahirlah Carlo dan Eduardo. Kini umurnya 40 tahun. Masih cantik. Katanya: "Bagi saya usia 40 tahun tidak berarti apa-apa untuk wanita". Katanya lagi: "Umur 30-lah yang paling penting. Karena di umur itu kita harus gerak cepat, berbuat untuk masa depan sebanyak mungkin. Di umur saya sekarang ini - ketika semuanya telah dikerjakan - adalah layak untuk menikmati kebahagiaan. Kini saya cuma mengingatingat masa bahagia saya yang lalu. Merenungkan hal itu semua, kita semua akan sadar, bahwa tidak ada apa-apa lagi yang kita ingini". Film terakhir Sophia: A Special Day, garapan Ettore Scola. Sophia bermain sebagai perempuan bermuka jelek, tua, miskin, dan harus mengurus anak-anaknya yang 6 orang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus