Balap mobil

KETIKA Tutut di Pasar Seni, adik kandungnya, Hutomo Mandala Putra -- biasa dipanggil Tommy -- juga ada di Ancol, yakni di sirkuit balap mobil. Mbak Tutut berbaur dengan anak-anak, sedangkan Mas Tommy berbaur dengan deru mobil. Tommy, bujangan berusia 27 tahun, duduk di balik setir mobil balap setelah lima tahun absen. Selama ini ia hanya ikut reli. Rupanya. pemunculannya kembali tetap memukau. Di grup N Free For All dengan mobil Ford TX 3, Tommy melaju tanpa perlawanan dari pesaingnya, di antaranya pembalap kawakan Beng Suswanto. Tommy menjadi juara pertama. Masih dengan Ford TX 3, ia merebut gelar juara kedua di grup N kelas 1.300-1.600 cc. Catatan waktunya 12 menit 10,44 detik, hanya selisih beberapa detik dari pembalap Yanto Budi, yang menjadi juara pertama. Ketika melaju dengan Mazda RX 7 di grup B Luar Negeri (istilahnya memang begitu karena ini nomor paling bergengsi), Tommy sempat melejit di barisan terdepan. Namun, pada sebuah tikungan, mobil yang khusus didatangkan dari Jepang itu selip. Pesaingnya memanfaatkan peluang. Tommy tergenjet ke posisi nomor lima. Ia kembali mengejar, dan menyodok peserta urutan tiga, Aswin Bahar. "Mobil BMW yang dikemudikan Ian Grey memang lebih bagus," katanya. Ian adalah juara pertama. Tapi Tommy puas. "Itu sudah hasil yang bagus," katanya kepada Aji Bambang dari TEMPO. "Kalau tak selip, mungkin... ha... ha...." Apalagi, katanya, untuk terjun kearena balap setelah lima tahun absen, ia mempersiapkan diri hanya sehari. "Baru kemarin saya latihan. Sekali ikut, tiga gelar didapat," kata raja balap di tahun 1981-1982 ini.