AKTING boleh. Tapi, belum dapat tawaran main film. Padahal, "Kalau ditawari main film, saya pasti bisa," katanya. ''Dulu saya suka nonton film India. Raj Kapoor itu, Bintang film kesukaan saya." Dialah Nyonya Subaikah, 9 tahun, penduduk Rawabuaya, Jakarta Barat. Lupa? Ini nama popnya: Nyonya Rohimah. Bintang yang melejit dalam kisah nyata tragedi tabrakan kereta api Bintaro. Dengan peran seorang ibu yang kehilangan suami, ia sukses berakting sejak dari RSCM sampai tempat pemakaman. Lalu memperoleh sejumlah "honor". Ahad pekan lalu, Ibu Kita Rohimah resmi keluar dari rumah tahanan Pondok Bambu. Tiga setengah bulan ia di sana, gara-gara "honor" itu. Di penjara, ia dapat pelajaran menjahit, membordir, minus akting. Ia ketemu perempuan peramal bernama Siska. Rohimah pun, sebagaimana biasanya para bintang, minta diramal. Menurut ramalan, "Ada wanita yang mencintai suami Ibu, malah sudah pacaran." Benar. Ketika ia diadili, suami keduanya, Endang, datang dengan kabar buruk, minta izin untuk kawin lagi. "Tapi saya tidak setuju," kata Rohimah, eh, Subaikah. Nasib baik berpihak ke perempuan ini. Begitu ia bebas, suammya menyambut mesra, tak kurang suatu apa, tanpa dimadu. Pasangan tanpa anak ini sekarang tinggal di rumah sewaan ukuran 1,5 X 3 meter. Sambil menunggu rezeki, kalau-kalau ada yang menawari main film, "Saya akan kembali bekerja di pabrik konfeksi," kata Subaikah, eh, Rohimah, eh betul, Subaikah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini