SUDAH beberapa hari ini Christine Hakim berada di Sydney, Australia, memenuhi beasiswa AustralianIndonesian Institute. Di negeri Kanguru itu, ia mempelajari perfilman Australia selama empat bulan dengan mengunjungi beberapa kota besar dan institusi perfilman, serta bertemu dengan berbagai sutradara, produser, dan pengamat film. Di Australia, Christine juga menjadi dosen tamu di University of New South Wales. "Saya menganggap bahwa antara Indonesia dan Australia harus ditingkatkan hubungan kebudayaannya, bukan ekonomi dan politik saja," ujarnya. Christine menganggap film-film Australia bagus dan ia terkesan dengan film Proof karya Jocelyn Moorhouse, yang baru saja diputar di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. "Ketika saya jadi juri di Tokyo dalam Festival Film internasional, saya sudah lihat film ini dan dewan juri memutuskannya sebagai juara III. Terus terang, saya anggap sutradara Indonesia juga mampu membuat film seperti itu, tapi apa keadaannya memungkinkan?" tanyanya. Memangnya, faktor apa sih yang membuat tidak mungkin?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini