SUDAH sebulan lebih, Kartika Sari Soekarno, 18, berada di Jakarta. Putri Almarhum Bung Karno dari Ny. Ratna Sari Dewi yang sekolah di Prancis kini belajar di Jakarta International School, yang melulu disediakan untuk anak-anak keluarga asing di sini. Putri BK, yang dari kecil ikut ibunya di luar negeri, rupanya tak diajar bahasa Indonesia. Maka, selagi di Jakarta sekarang, ia mendatangkan guru khusus untuk belajar bahasa kita. Karina, demikian ia dipanggil, ingin berkeliling Indonesia, sekalian belajar membatik dan menari. Tentang tari-menari, ia tak usah khawatir, karena ada sang kakak Guruh Soekarnoputra, yang siap mengajarinya. Ia sudah ke Jawa Tengah, lalu Jawa Timur, dan berziarah ke makam ayahnya di Blitar. Gadis yang membiarkan rambutnya yang lebat lepas sepanjang pinggang, rupanya, ingin melanjutkan studi ke Prancis atau, seperti katanya, ke Amerika untuk mencari perubahan suasana. Selama ini ia memang dibesarkan di Eropa, terutama Paris. Remaja internasional ini juga memberi isyarat kelak bakal digaet cowok bule. "Suami itu tidak ditentukan oleh kebangsaan, tapi oleh cinta," katanya. Akur. Tapi siapa itu cowok Jerman, anak industrialis besar, yang digunjingkan berkencan dengan Karina? "Ya, tahun lalu memang saya dilamar oleh Thysen, tapi saya menolak," jawabnya. Eh? "Soalnya, Thysen baru berusia 21, sedang umur saya masih 17." Dengan kata lain, soalnya hanya terbentur usia, bukan? Karina tersenyum, lalu merunduk malu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini