MENDARAT di Polonia Medan, Minggu pekan lalu, wajah TD Pardede, 68, tentu saja berseri-seri didampingi istri barunya, Tuti Anggraeni boru Sembiring, 21. "Horas," ujarnya menyambut para penjemput. Setelah itu, pasangan yang datang berbulan madu di luar negeri ini kabur menuju rumahnya di Jl. Binjai. Tentang pilihannya yang jatuh pada perempuan usia 21 tahun, yang membuat tujuh anaknya protes, Pardede punya alasan. "Tentu saja aku memilih yang lebih muda. Sekaligus dia bisa jadi sekretarisku. Kalau memilih yang tua, waduh, bisa repot. Perempuan tua 'kan kebanyakan janda, nanti dia bisanya mengurusi anaknya, bukan mengurus aku," kata Pardede sambil terkekeh-kekeh. Tuti Anggraeni, yang dipanggil Maria oleh Pardede, disebutnya tak mata duitan. Buktinya, gadis ini dinikahi ketika harta Pardede habis dibagi, 1/3 untuk anak lelakinya, 1/3 untuk anak perempuan, dan 1/3 untuk Yayasan Pekabaran Injil Hermina. Selama berbulan madu ke Tokyo, Hong Kong, Bangkok, Singapura, dan Kuala Lumpur, "Saya tunjukkan kepada Tuti bagaimana mudahnya membeli perempuan cantik dengan uang, dan itu dosa." Bagaimana dengan janji tidak akan menikah yang pernah ia ucapkan di depan jenazah Hermina? "Itu 'kan janji kepada manusia, tidak kekal."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini