T ampang boleh tak komersial, tapi soal rezeki malah ramai menggelendot pada Bolot, 61 tahun. Sebulan penuh selama Ramadan, tidurnya tak penuh gara-gara harus mengisi acara di sebuah stasiun televisi. "Yang namanya rezeki kagak kemane, deh, kalau memang milik kite," kata pria bernama asli Mamad ini, kalem.
Bolot memang tengah laku. Gara-garanya, dia punya ciri khas, yakni pria budek alias kurang bagus pendengarannya. Peran itu menjadi cap dagangnya setelah sukses sebagai Ketua RT Bolot dalam serial komedi Pepesan Kosong garapan sutradara Ali Shahab. Tapi, apa sih artinya bolot? "Itu nama kecil saya. Artinya bukan budek, tapi asalnya dari kata 'bolopotan'," tuturnya.
Inilah istilah yang sering kali diucapkan neneknya, yang asal Tegal, waktu Bolot masih kecil, karena terlampau nakal. Tapi, karena perannya, belakangan kata "bolot" menjadi kosakata tambahan dalam bahasa remaja Jakarta untuk pengganti kata budek itu. Karena itu pula, Bolot girang betul. "Gini-gini, saya menciptakan kata baru, ya," kata Bolot, eh, Mamad sambil terkekeh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini