Bernyanyi bersama warga kedungombo

PENYANYI sintal paro baya Waljinah tergolong yang telat datang ke Kedungombo. Semula ia ingin menyaksikan kisah duka masyarakat yang dikejar air. Tapi, ketika Selasa malam pekan lalu ia berkunjung ke sana, kisah duka sudah berganti suka. Ia datang bersama rombongan ketoprak "Lembaga Kesenian Jawa Indonesia" Ungaran. Pergelaran ketoprak ini untuk syukuran adanya permukiman baru di bekas hutan jati milik Perhutani. Pusat pesta diadakan di Kedunglele. "Saya senang sekali ketika menerima tawaran Pak Gubernur untuk ikut ngetoprak di Kedungombo. Jauh sebelumnya saya juga sudah ingin melihat keadaan di sini," kata Waljinah. Malam itu lakonnya Jaka Tingkir ditonton ratusan penduduk termasuk Gubernur Jawa Tengah Ismail dan Bupati Boyolali Hasbi. Ini tergolong ketoprak ngawur alias dagelan. Karena itu, Waljinah selain melucu ia pun menyanyikan tiga lagu: Yen Ing Tawang Ono Lintang, Ojo Lamis, dan nyanyian pelarisnya, Walang Kekek. Yang terakhir ini malah dibawakan dengan irama jaipongan. Semua penonton tertawa, melupakan saat-saat mereka dikejar air waduk.