PENGACARA Abdurahman Saleh SH, tingginya 172 cm, berat badannya
72 kg, usianya 35 tahun, kulit coklat. Selama ini dia terkenal
sebagai pengacara Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta. Dalam
perkara-Sawito, Abdurahman Saleh dan Nurbani Yuf telah
digolongkan "pengacara teri" oleh Hakim M. Sumadiono SH,
artinya tidak segembong Yap Thiam Hien SH atau Ketua Peradin
Sunarto SH.
Ternyata pengacara yang berkumis dan bercambang gagah ini bisa
segala. Ketika masih jadi mahasiswa di Yogya, dia aktif dalam
grup Teater Cuwiri, yaitu perkumpulan anak-anak panggung
berasal dari Pekalongan, kota asalnya. Dia lulusan Fakultas
Hukum Gajah Mada tahun 1967. Tahun berikutnya dia bekerja
sebagai wartawan harian Nusantara, sebagai wartawan pengadilan.
Setelah Nusantara dimatikan di tahun 1972, dia kemudian pindah
ke LBH dan bertindak sebagai Humas.
Arman, ayah dari dua orang anak ini, juga gemar tulis-menulis.
Beberapa naskah sandiwaranva pernah dipentaskan di teve oleh
grup Teater Kecil. Sebuah naskah sandiwaranya, pernah dilarang
dipentaskan. Judul sandiwara itu adalah Tanah Kita semua. Tahun
1964-1965 itu dianggap menentang aksi sepihak yang dilancarkan
PKI waktu itu.
"Boleh dong coba-coba jadi orang lain," kata Arman ini. Karena
potongannya yang lumayan, diapun oke saja ketika sebuah rumah
mode yang bernama Mic & Mac memintanya untuk jadi peragawan
pakaian bikinan Mic & Mac.
Dan Arman ternyata cukup laris. 13ia kemudian main film pula.
Biasanya dia memainkan peran pembela dalam suatu adegan di
pengadilan. Untuk permulaan, bolehlah," ujarnya, "jadi figuran
yang diberi kesempatan bErdialog."
Dia memang belum lari ke film 100%. Sebab "dunia pengacara jauh
lebih menarik," katanya. Tambahnya lagi "Banyak pengalaman di
sana, terutama mengenai perangal manusia, banyak saya pelajari
di pengadilan." Pengalaman ini rupanya membuahkan sebuah
skenario film yang telah rampung ditulisnya dan bahkan akan
dijadikan film. Dengan ide ceritera dari Chan Pattimura, Arman
membuat ceritera yang berjudul Mengendap Dalam Janji. Sutradara
Chairul Umam kemudian mengganti judul itu dengan Bidan Aminai.1,
kini sedang diarap. Bintang film yang main dalam Bidan Aminah
antara lain Tuty S. yang kini usianya sudah 42 tahun dan Yati
Octavia.
Berapa besar Arman atau Abdurahman Saleh menerima honor untuk
skenarionya ini? Ujarnya "Pokoknya sebesar gaji saya secara
keseluruhan ketika saya jadi wartawan Nusantara dari tahun 1968
sampai 1972." Arman kini sibuk menulis dua buah ceritera film
lagi, berdasarkan pesanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini