Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Bisa segala

Abdurahman saleh, pengacara yang serba bisa, aktif dalam teater cuwiri, wartawan harian nusantara, humas lbh, penulis naskah sandiwara, peragawan, bintang film dan membuat skenario film. (pt)

11 Maret 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PENGACARA Abdurahman Saleh SH, tingginya 172 cm, berat badannya 72 kg, usianya 35 tahun, kulit coklat. Selama ini dia terkenal sebagai pengacara Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta. Dalam perkara-Sawito, Abdurahman Saleh dan Nurbani Yuf telah digolongkan "pengacara teri" oleh Hakim M. Sumadiono SH, artinya tidak segembong Yap Thiam Hien SH atau Ketua Peradin Sunarto SH. Ternyata pengacara yang berkumis dan bercambang gagah ini bisa segala. Ketika masih jadi mahasiswa di Yogya, dia aktif dalam grup Teater Cuwiri, yaitu perkumpulan anak-anak panggung berasal dari Pekalongan, kota asalnya. Dia lulusan Fakultas Hukum Gajah Mada tahun 1967. Tahun berikutnya dia bekerja sebagai wartawan harian Nusantara, sebagai wartawan pengadilan. Setelah Nusantara dimatikan di tahun 1972, dia kemudian pindah ke LBH dan bertindak sebagai Humas. Arman, ayah dari dua orang anak ini, juga gemar tulis-menulis. Beberapa naskah sandiwaranva pernah dipentaskan di teve oleh grup Teater Kecil. Sebuah naskah sandiwaranya, pernah dilarang dipentaskan. Judul sandiwara itu adalah Tanah Kita semua. Tahun 1964-1965 itu dianggap menentang aksi sepihak yang dilancarkan PKI waktu itu. "Boleh dong coba-coba jadi orang lain," kata Arman ini. Karena potongannya yang lumayan, diapun oke saja ketika sebuah rumah mode yang bernama Mic & Mac memintanya untuk jadi peragawan pakaian bikinan Mic & Mac. Dan Arman ternyata cukup laris. 13ia kemudian main film pula. Biasanya dia memainkan peran pembela dalam suatu adegan di pengadilan. Untuk permulaan, bolehlah," ujarnya, "jadi figuran yang diberi kesempatan bErdialog." Dia memang belum lari ke film 100%. Sebab "dunia pengacara jauh lebih menarik," katanya. Tambahnya lagi "Banyak pengalaman di sana, terutama mengenai perangal manusia, banyak saya pelajari di pengadilan." Pengalaman ini rupanya membuahkan sebuah skenario film yang telah rampung ditulisnya dan bahkan akan dijadikan film. Dengan ide ceritera dari Chan Pattimura, Arman membuat ceritera yang berjudul Mengendap Dalam Janji. Sutradara Chairul Umam kemudian mengganti judul itu dengan Bidan Aminai.1, kini sedang diarap. Bintang film yang main dalam Bidan Aminah antara lain Tuty S. yang kini usianya sudah 42 tahun dan Yati Octavia. Berapa besar Arman atau Abdurahman Saleh menerima honor untuk skenarionya ini? Ujarnya "Pokoknya sebesar gaji saya secara keseluruhan ketika saya jadi wartawan Nusantara dari tahun 1968 sampai 1972." Arman kini sibuk menulis dua buah ceritera film lagi, berdasarkan pesanan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus