Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Percobaan uni soviet di ethiopia

Uni soviet membantu etiopia secara besar-besaran berupa peralatan militer. keadaan ini mencemaskan banyak negara barat. sementara somalia mengusir penasehat-penasehat militer soviet. (ln)

11 Maret 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

APAKAH Ethiopia akan menjadi semacam Vietnam-nya Uni Soviet? Ini pertanyaan yang menggantung dan mencemaskan banyak negara Barat belakangan ini, sementara perang terus berkecamuk di daerah yang dikenal sebagai Tanduk Afrika ini. Beberapa tahun terakhir perang gerilya telah berlangsung antara gerilyawan Eritria yang ingin membebaskan diri dengan pemerintah pusat Ethiopia di Addis Abeba. Tahun lalu Somalia meramaikan suasana dengan menyerbu wilayah Ogaden, propinsi Ethiopia yang berbatasan dengan Somalia, dengan bantuan kelompok-kelompok setempat yang pro Somalia. Pasukan Somalia berhasil menduduki daerah yang cukup luas dan mempertahankan daerah yang direbutnya selama berbulan-bulan. Akhir tahun lalu wajah pertempuran berubah. Di sana muncul kekuatan baru yang merubah imbangan kekuatan. Beberapa minggu setelah Presiden Somalia Muhammad Siad Barre memutuskan pengusiran 3000 penasehat Soviet dan melarang kapal-kapal Soviet berlabuh di pelabuhan-pelabuhan Somalia, "penasehat-penasehat" Soviet muncul lagi di Tanduk Afrika -- kali ini di Ethiopia. Uni Soviet secara besar-besaran memberi bantuan militer pada pemerintah Ethiopia yang dipimpin oleh Letkol Mengistu Haile Mariam melalui angkutan udara yang dituduh oleh Somalia sebagai "bantuan melalui angkutan udara yang terbesar dalam sejarah." Bantuan militer Uni Soviet tidak saja' berupa persenjataaan modern duri MIG-21 dan 23, perlengkapan radar, sampai roket peluncur, tetapi juga pilot dan awak pesawat serta beberapa unit infantri. Tidak cukup dengan itu saja, ratusan pcnasehat tehnis Jerman Timur, Bulgaria dan tentara Yaman Selatan didatangkan juga kc Ethiopia. Tetapi jumlah pasukan asing terbesar di Ethiopia adalah tentara Kuba, yang menurut perkiraan terakhir mencapai 11 ribu, dan banyak di antaranya yang diterbangkan dari Angola. Menuju Jalur Minyak Munculnya kekuatan baru ini segera menggoncangkan Tanduk Afrika. Tidak saja gerilyawan Eritria yang terdesak karena hantaman udara tentara Ethiopia yang menggunakan persenjataan baru dari Soviet, tetapi juga tentara Somalia terdesak mundur dari wilayah yang telah didudukinya sejak tahun lalu. Presiden Siad Barre, yang kabarnya selama ini dibantu secara diam-diam oleh Saudi Arabia dan Iran karena berusaha mengusir pengaruh Marxis di negerinya, dengan sia-sia berusaha memperoleh bantuan negara-negara Barat. Siad Barre menuduh bahwa Uni Soviet dengan membantu secara besar-besaran Ethiopia berusaha untuk memancangkan pengaruhnya di Tanduk Afrika untuk digunakan sebagai pangkalan di Afrika Utara. "Melalui Ethiopia, Uni Soviet akan dapat mengatur jalur minyak dan jalan laut ke negara-negara Barat lewat Laut Merah," kata seorang pejabat Somalia bulan lalu. Keadaan ini jelas mencemaskan banyak negara Barat. Tapi Amerika Serikat sendiri selama beberapa bulan mencoba bertahan untuk tidak melibatkan diri dalam persengketaan ini dengan dalih bahwa semuanya ini dimulai sendiri oleh Somalia dengan menyerbu dan menduduki wilayah Ethiopia. Tapi beberapa pejabat tinggi AS beberapa minggu terakhir ini sudah mengisyaratkan bahwa penumpukan kekuatan Soviet di Ethiopia akan membahayakan kelanjutan perundingan pengurangan persenjataan AS dan Uni Soviet. Pekan lalu ketika harian resmi Uni Soviet Pravda menuduh bahwa pemerintah Carter berusaha "memeras" Uni Soviet dengan mengaitkan dua masalah ini Presiden Carter mengakhiri keraguan tentang sikap AS. Dalam suatu konperensi pers, Carter memperingatkan Uni Soviet bahwa keterlibatan militernya di Tanduk Afrika bisa mengganggu persetujuan Konggres pada persetujuan pengurangan persenjataan AS-Uni Soviet di masa mendatang. Dua Jenderal Soviet Dalam keterangannya di depan Panitia Luar Negeri Senat, Menlu AS Cyrus Vance membenarkan bahwa dua jenderal Uni Soviet membantu memimpin pasukan Ethiopia dan Kuba dalam peperangan dengan Somalia. Di samping 11 ribu tentara Kuba, di Ethiopia sekarang ini juga ada 1000 penasehat Soviet, kata Vance Presiden Carter juga menuduh Soviet secara berlebihan telah mempersenjatai Somalia, yang kemudian menggunakannya untuk menyerbu dan menduduki Ogaden, wilayah Ethiopia. Kini, kata Carter, Soviet berganti sekutu dan secara berlebihan mempersenjatai Etlhiopia. Carter mengulangi seruannva agar Somalia menarik mundur pasukannya dari Ogaden, dan juga pasukan Kuba serta Uni Soviet dari Ethiopia. Menlu Soviet Adrew Gromyko sementara itu memberikan jaminan pada AS bahwa pasuhan Kuba-Ethiopia tidak akan menyerbu Somalia setelah merebut kembali Ogaden, yang diperkirakan akan segera terjadi. Seruan Carter ini telah membikin jengkel Moskow, tapi jelas AS terus bersikap hati-hati dalam menghadapi kemelut ini. Carter misalnya juga menandaskan bahwa AS tidak akan memberi bantuan persenjataan pada Somalia maupun Ethiopia sampai pertempuran berhenti di Ogaden. Uni Soviet sendiri mungkin merasa belum tenteram dengan kehadirannya di Ethiopia. Rakyat Ethiopia sendiri membenci kehadiran orang-orang asing ini di negaranya. Di samping itu Partai Rakyat Revolusioner Ethiopia yang berorientasi Marxis dan bergerak di bawah tanah mengancam akan membunuh habis semua orang Rusia dan Kuba. Agaknya Soviet menganggap ancaman ini serius: semua pejabat tinggi Rusia kalau bepergian diwajibkan naik mobil berlapis baja.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus