Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aktif di media sosial membawa konsekuensi bagi presenter Rosiana Silalahi. Di musim kampanye pemilihan presiden seperti sekarang, ada orang iseng yang mengkloning akun Twitter-nya dengan foto dan biografi singkat yang persis sama dan mencuit seolah-olah dia mendukung salah satu calon presiden. Cuitan itu dengan cepat menjadi spiral. Tak ayal, banyak orang mempertanyakan kebenaran dukungan itu. "Saya benar-benar capek dan terganggu menghadapi pertanyaan mereka," ujar perempuan 41 tahun ini.
Cuitan politik dari akun palsu itu semakin menjadi setelah debat kedua calon presiden. Agar tak repot, Rosi akhirnya membuat akun baru dengan foto berbeda. Dia juga meminta pengelola Twitter menghapus akun palsu itu. Tapi efek spiral telanjur terjadi. Rosi paham kejadian itu dampak dari kebebasan berekspresi. "Di Internet itu ada semuanya, dari sampah hingga yang bermutu. Seharusnya orang tidak usah menanggapi akun palsu. Apalagi malah di-retweet atau di-broadcast," katanya dengan nada kesal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo