Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Ringgo Agus Rahman dan istri tak pernah berselisih di hadapan buah hati mereka.
Ringgo rutin mengajak anak-anaknya mengobrol untuk menceritakan pengalaman sehari-hari.
Ringgo mengalami trauma saat mengikuti pelajaran olahraga di sekolah dasar.
AKTOR Ringgo Agus Rahman sangat memperhatikan kesehatan mental buah hatinya. Suami Sabai Morscheck ini ingin menghindarkan trauma anak-anaknya pada masa kecil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu caranya adalah mencegah kedua anaknya melihat dan mengetahui saat orang tua mereka tengah berselisih pendapat. “Saya tak pernah berantem dengan istri di depan anak-anak,” kata Ringgo saat ditemui Tempo di Jakarta, Rabu, 19 Oktober lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia pun selalu berusaha menjauhkan anak-anaknya dari potensi perisakan dan kekerasan. Menurut dia, kesehatan mental adalah hal penting dalam kehidupan masyarakat modern.
Ringgo menilai ada banyak tindakan berbahaya yang justru berawal dari pengabaian dan normalisasi gejala gangguan psikologis. Salah satu langkah antisipasinya adalah berkomunikasi rutin dengan buah hatinya.
“Ada kebiasaan bertanya kepada anak bagaimana kabar dia, apa saja yang ia lakukan, termasuk jika ada kondisi yang tidak mengenakkan," ujar aktor yang lahir pada 12 Agustus 1982 tersebut.
Ringgo mengungkapkan, ia punya pengalaman traumatis masa kecil. Saat duduk di sekolah dasar, dia pernah memaksakan diri mengikuti olahraga lari meski menderita asma. Dia berupaya keras menuntaskan lari dengan napas tersengal.
Alih-alih menerima pujian, Ringgo justru dipermalukan guru olahraga di hadapan teman-temannya. “Guru saya bilang, jangan seperti Ringgo yang lemah. Hal itu bikin trauma, susah dilupakan,” tutur pemeran Abah dalam web series Keluarga Cemara ini.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo