Dunia film bagi Herlina Christine Hakim, 42 tahun, merupakan bangku sekolah tempat untuk menimba ilmu kehidupan. Banyak hal yang ia petik sepanjang seperempat abad karirnya sebagai bintang layar lebar. Film juga dianggapnya bisa membangun mental bangsa, tapi sayangnya hanya dipandang sebelah mata oleh pemerintah Orde Baru. "Seolah-olah bangsa ini hanya cukup dibangun dengan uang," ujar peraih beberapa penghargaan dari luar negeri ini—The Best Actress dalam Festival Film Asia-Pasifik tahun 1998, Chevalier de Lords des Art et des Letters dari pemerintah Prancis, dan Yamamoto Yasue Award dari pemerintah Jepang.
Film memang telah menyatu dalam kehidupan Christine. Semua film yang dibintanginya digarap dengan sepenuh hati. Salah satu filmnya yang dianggap masterpiece adalah Tjoet Nya' Dhien. Wanita berdarah Aceh-Banten-Jawa-Lebanon itu merasa perlu menjalin proses religius dengan Yang Mahakuasa saat menuntaskan film yang menghabiskan waktu riset hingga dua tahun itu.
Berbagai kerusuhan yang terjadi di Tanah Air, ucapnya, tak lain akibat pembangunan yang salah konsep. Hanya melalui dunia kesenian, cerita-cerita seram yang mengalir dari Aceh hingga Ambon bisa diredam. Ia menunjuk film Kuldesak dan Daun di Atas Bantal yang mampu memberi citra dan nuansa lain tentang Indonesia di dunia internasional. "Saya tidak setuju melupakan masalah film dan hanya memikirkan sembako," kata artis yang dua pekan lalu menerima penghargaan Satyalencana Wira Karya dari Presiden B.J. Habibie ini.
Di tengah terpuruknya perfilman nasional, Christine mencoba tetap berdiri dengan memproduksi sebuah film, Daun di Atas Bantal. Kini, di tengah obsesinya untuk tetap melahirkan film jempolan khas Indonesia, hari-hari Christine dilalui dengan bersepeda, main golf, bersenam, main biliar, berenang, atau main bulu tangkis, selain tentunya menonton film Indonesia di televisi. Dari situ, ia menganalisis berbagai hal yang dibutuhkan masyarakat, bukan yang diinginkan masyarakat. "Karena keinginan selalu berubah," kata wanita single yang menjadi ibu beberapa anak asuh itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini