Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Diiringi musik bertempo cepat, Edeline Daxilia menyusuri setiap sudut panggung berlantai kayu dengan gerakan aerobik. Sesekali pesenam aerobic gymnastic itu melompat serta menunjukkan kelenturan tubuhnya, dengan melakukan salto dan split di area seluas 12 x 12 meter tersebut. Gerakannya lincah, tapi tetap selaras dengan alunan lagu. Koreografi ini ditampilkan Dexie—sapaan akrab Edeline Daxilia—selama hampir 1,5 menit dalam kejuaraan Aerobic Gymnastic Suzuki World Cup 2022 di Tokyo, Jepang, Rabu, 14 Desember lalu.
Dalam debutnya di kompetisi internasional itu, Dexie mengukir prestasi dengan menduduki peringkat keempat dunia. Skor yang diraihnya selisih tipis dengan lawan-lawannya asal Jepang yang menjadi juara 1-3. Remaja berusia 13 tahun itu mengikuti kejuaraan pada kategori age group (12-14 tahun) serta bersaing dengan atlet dari sembilan negara Asia dan Eropa. “Melihat lawan-lawannya lebih bagus, lebih hebat. Tapi aku tetap melakukan yang terbaik,” kata Dexie kepada Tempo di Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis, 22 Desember lalu.
Selama beberapa tahun terakhir, Dexie bekerja keras mempersiapkan diri untuk mengikuti kejuaraan ini. Setiap hari, ia berlatih fisik dan menghafalkan koreografi. Dexie enggan menyia-nyiakan kesempatan bertanding lantaran kompetisi olahraga, termasuk aerobic gymnastic, sempat vakum selama dua tahun akibat pandemi Covid-19. Ditambah minimnya pertandingan aerobic gymnastic di Tanah Air menjadi tantangan tersendiri bagi Dexie untuk menggairahkan kembali olahraga aerobik ini.
Atlet aerobic gymnastic, Edeline Daxilia, tampil dalam kejuaraan Suzuki World Cup 2022 di Jepang. Dok. tkajya
Keikutsertaan Dexie sebagai wakil Indonesia dalam Suzuki World Cup tak luput dari prestasi yang dicapainya dalam Kejuaraan Nasional Aerobic Gymnastic pada tahun ini. Ia meraih juara pertama di kategori age group. Itu merupakan medali emas keduanya dalam kompetisi tingkat nasional. Pada pertandingan pertamanya sebagai pesenam profesional, Dexie baru berusia 10 tahun. Padahal ia baru sekitar setahun menggeluti olahraga itu.
Siapa yang menyangka, pelajar kelas VIII ini justru mulanya merupakan seorang balerina. Di salah satu kelas balet, Dexie mengikuti strength class yang diajarkan Lody Lontoh, maestro aerobik Indonesia. “Ternyata aku lebih suka gymnastic. Kak Lody buka klub, jadi aku ke situ,” ujar dara yang hobi dandan ini.
Dexie pun memilih jalan menjadi pesenam aerobic gymnastic hingga sekarang. Bukan hal yang mudah bagi seorang balerina beradaptasi di cabang olahraga ini. Bungsu dari dua bersaudara itu butuh waktu hingga setahun untuk mendalami aerobic gymnastic yang memiliki gerakan lebih cepat. Ia kerap kena teguran apabila pola gerakannya masih mirip balet. Namun, lewat kegigihannya, gadis asal Jakarta itu kini menjadi bintang baru aerobic gymnastic yang potensial.
Atlet aerobic gymnastics Indonesia, Edeline Daxilia, berpose di Jakarta, 22 Desember 2022. TEMPO/Hilman Fathurrahman W.
Hal ini pun diakui sang pelatih, Lody Lontoh, yang merupakan mantan atlet aerobic gymnastic. Menurut dia, Dexie merupakan sosok anak yang berdisiplin, pekerja keras, bersemangat, dan didukung keluarganya untuk meniti karier sebagai atlet. Ia mengaku puas atas penampilan perdana Dexie dalam kompetisi internasional. “Dia mempunyai koreografi dan mental yang bagus untuk bertanding. Itu salah satu kelebihannya,” kata Lody.
Pria berusia 42 tahun itu mengatakan penampilan Dexie dari segi artistik dan execution sudah sangat rapi serta bersih. Satu kekurangannya adalah power. Ia menilai Dexie perlu meningkatkan kekuatan agar bisa menjadi atlet internasional berprestasi. Ia pun berharap anak asuhannya tersebut dapat menjadi juara dunia. Lody kini tengah mempersiapkan Dexie untuk mengikuti kejuaraan FIG Suzuki World Cup tahun depan.
FRISKI RIANA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo