19 MEI, Balai Senat UGM terasa agak 'kering'. Hampir tak ada
karangan bunga. Hari itu Prof. Dr. Mubyarto, 41, akan dikukuhkan
sebagai Guru Besar dalam Ilmu Ekonomi Pertanian di universitas
tertua di Indonesia itu. Kenapa tak ada karangan bunga? Sebab
Mubyarto menolaknya terang-terangan. Di kartu kecil yang
disisipkan pada undangan, ia menulis: "Kiranya fakir miskin dan
lain-lain tujuan kemanusiaan lebih memerlukannya."
Toh ada 2 karangan bunga yang menyelonong. Dari Supardjo Rustam,
Gubernur Jateng dan drs Daryono Rahardjo, Dekan Fakultas Ekonomi
Undip, Semarang. Upacara dipimpin Prof ir. Soenyoto, Sekretaris
Senat -- sebab Rektor UGM, Dr. Sukadji Ranuwihardjo, sakit.
Pidato pengukuhannya yang berjudul "Gagasan dan Metode Berpikir
Tokoh-tokoh Besar Ekonomi dan Penerapannya bagi Kemajuan
Kemanusiaan," disiapkan selama 2 bulan sambil mengikuti
penataran P4 -- yang ia keluar sebagai juaranya. "Karena itu,
sekarang saya menjadi berani. Sebab sudah Pancasilais,' katanya
bergurau ketika disinggung pidato pengukuhannya yang penuh
kritik pada sistim perekonomian di Indonesia.
1 Juli mendatang ia akan tugas belajar di Lembaga Penelitian
Pangan Stanford University, California, atas biaya sendiri --
berangkat bersama isterinya Hartati dan keempat anak.
Selama ini Mubyarto dosen dan Direktur Pendidikan Pasca Sarjana
Fak. Ekonomi UGM. Memperoleh MA untuk Ekonomi Pembangunan di
Vanderbilt University 1962, doktor untuk Ekonomi Pertanian di
Iowa State University 1965 -- dengan desertasi The Elasticity of
Marketable Surplus of Rice in Indonesia a Case Study in
Java-Madura. "
Sebagai ucapan syukur, malam harinya di gedung Purna Budaya
Bulaksumur, keluarga Mubyarto menyelenggarakan pertunjukan
wayang kulit semalam suntuk (gaya Sala), dengan cerita Baladenya
Senapati Dalangnya ir. Sugiyatmo Eko Prabowo, Direktur PT
Perintis Yogya Bankiva, yang bergerak di bidang makanan ternak.
Jadi Mubyarto ialah orang kedua -- setelah almarhum Prof.
Notosusanto SH, ahli hukum Islam itu -- yang menolak karangan
bunga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini