SETELAH Idrus, seorang sastrawan kita lainnya menyusul. Roestam
Effendi, 76 tahun, meninggal di rumahnya di Tebet, Jakarta, hari
Kamis 24 Mei 1979 jam 8.30 -- karena serangan jantung. Sore
harinya jenazah dimakamkan di pekuburan Karet, disaksikan
teman-teman seperjuangan dan sanak famili. Dalam sembahyang
jenazah Buya Hamka bertindak sebagai imam, kemudian ex Perdana
Menteri Moh. Natsir memberi sambutan.
Tokoh Pujangga Baru ini, dan bekas mertua bintang film Rahaju
Effendi, antara lain menulis Bebasari (1926), yang diketahui
sebagai sastra berbentuk drama yang pertama di Indonesia,
Percikan Permenungan (1925) dan Van Moskow naar Tiflis. Selain
sastrawan ia pun pernah pejuang kemerdekaan. Setamat Sekolah
Guru (HKS) di Bandung, 1924, menjadi guru di perguruan Islam
Adabiah II, Padang. 1928 pergi ke Negeri Belanda untuk belajar
dan berpolitik sampai terpilih menjadi anggota Majlis Rendah di
sana Tweede Kamer) 3 kali berturut-turut. 1957 ia undur dari
politik. Kawan-kawan seangkatannya antara lain Moh. Hatta, Ali
Sastroamidjojo, Moh. Natsir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini