Dilempar telor

MEMANG bukan demonstrasi anti-Inggris yang menyambut kunjungan Ratu Elizabeth dan suami di Selandia Baru dan Australia, pekan silam. Tapi sambutan itu mungkin lebih ekspresif. Yang pertama, di Selandia Baru, ratu Inggris itu menerima hadiah lemparan telur. Orang Maori yang melemparnya itu kemudian memamerkan "tattoo" dengan membusungkan dadanya. Keruan saja polisi segera mengamankan orang Maori yang berpakaian tradisional itu. Ada lagi dada lain. Seorang gadis tiba-tiba bertelanjang dada di hadapan sang ratu. Polisi juga menangkap dua anak muda yang coba-coba menyemprotkan air kepada Ratu. Untunglah, Ratu tak sampai basah kuyup, hanya percikan sedikit air mengenai gaunnya. Agaknya, kunjungan ratu Inggris -- dalam kaitan memperingati 150 tahun Inggris berkuasa di negara-negara Persemakmuran -- kali ini memang tidak begitu disukai. Terbukti, lebih banyak bendera Australia dikibarkan daripada bendera Inggris. Lazimnya, 'kan sama banyak. Setiba di Istana Buckingham, Ratu Elizabeth langsung mempersiapkan pertemuan keluarga. Bukan soal telur dan dada Selandia Baru yang dibicarakan, tapi penentuan hari perkawinan Pangeran Andrew dengan Sarah Ferguson.