Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Mengecam Pers

Pada acara Hut PARFI ke-30 di Balai Agung DKI, Jenny Rachman berpidato & mengecam pers. Ratno Timoer & para tokoh PARFI menyesalkan & panitia merasa kecolongan. (pt)

22 Maret 1986 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SIDANG perkara belum dibuka, H. Jenny Rachman sudah mengajukan pledoi. Pada puncak acara HUT Parfi ke-30 di Balai Agung Gedung DKI, Senin malam pekan lalu, ia menyampaikan pidatonya, yang disiapkan secara matang. "Saya ingin menyampaikan permohonan maaf sedalamnya kepada PB Parfi beserta rekan-rekan artis film atas musibah yang terjadi terhadap diri saya dan suami saya," cuplikan awal pidato Yeyen. Maksudnya, perkaranya dengan wartawan Vista, S.K. Martha, yang baru Senin pekan depan akan disidangkan. Di bagian lain, Yeyen, kini 27, mengajak becermin pada musibah yang menimpanya, "agar kita semua tidak menjadi korban kekejaman dan bulan-bulanan oleh sebagian pers yang tidak bertanggung jawab," ujarnya. Lalu, Yeyen berpendapat, "apa pun konsekuensinya, kita sebagai artis film bukan berarti kita juga harus menerima menjadi bulan-bulanan sebagian pers yang telah menginjak-injak harkat dan martabat kita semua, apa yang mereka lakukan tidak berbeda dengan suatu tindak kejahatan, karenanya kita harus bersatu dan menghadapinya bersama," ujar Yeyen berapi-api membacakan teks pidato yang bersampul rapi bak surat undangan itu. Pers mana yang dikecam Yeyen? "Koran kuning tentunya," katanya kepada Happy Sulistiadi dari TEMPO di rumahnya, Ahad lalu. "Saya sudah capek dengan pemberitaan pers yang sifatnya sensasional." Pidato Jenny Rachman, yang disampaikan setelah acara resmi HUT itu selesai, disesalkan ketua panitia HUT, H. Usman Effendy. Ia merasa kecolongan, sampai-sampai mengundurkan diri selaku Koordinator Humas PB Parfi. Ketua Umum Parfi Ratno Timoer, ikut menyesalkan peristiwa itu lewat surat tertanggal 17 Maret. Padahal, Yeyen naik ke mimbar dipersilakan oleh Sekjen Parfi, H.I.M. Damsyik. "Saya berbicara di tengah keluarga besar Parfi, dari hati ke hati, di antara teman-teman sesama artis, dan dalam kesempatan yang baik," ujar Yeyen di rumahnya. Rupanya, para tokoh Parfi tidak enak, karena begitu Yeyen menyampaikan pidato, para undangan termasuk Dirjen RTF Drs. Subrata meninggalkan acara. Tapi, 'kan waktu itu acara resmi sudah usai?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus