Editor Pribadi

Sejak November tahun lalu, Novita Angie menambah satu kegiatan untuk mengisi harinya. Selain menjadi presenter dan penyiar radio, wanita 38 tahun ini menjadi pemimpin redaksi majalah Hello Indonesia. Mewawancarai orang bak wartawan tidak terlalu asing baginya. Ia sudah sering bertanya kepada narasumber saat menjadi penyiar. "Tapi mengubah hasil wawancara menjadi tulisan itu tantangannya," kata pemilik nama lengkap Novita Anggreini itu ketika dihubungi Tempo, dua pekan lalu.

Novita ingin membuktikan, walaupun tak berlatar belakang jurnalis, ia juga bisa menulis. "Mungkin aku tidak jago nulis, tapi kan aku tidak mau dikira hanya bisa menyuruh," ujar ibu dua anak ini. Beruntung, Novita memiliki suami yang sudah bekerja di dunia kewartawanan selama 15 tahun sehingga memiliki mentor pribadi selama di rumah. "Suamiku itu merangkap editorku. Jadi, sehabis nulis, aku kasih dulu ke suamiku untuk dicek, baru nanti diedit lagi oleh managing editor di kantor," kata istri Sapto Haryo Rajasa ini.

Selain bisa lebih memahami pekerjaan suami, Novita mengaku senang memperkaya ilmunya dengan menjadi pemimpin redaksi. Tapi ada pula hal yang sangat ia tidak suka menjadi jurnalis. "Enggak enaknya itu kalau janji wawancara digantung oleh narasumber atau bila dibatalkan di detik-detik terakhir," ucapnya gemas.