Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
AKTRIS dan model Raline Shah berkesempatan hadir dalam Festival Film Cannes 2024 di Prancis. Ia memenuhi undangan dari François-Henri Pinault, Presiden Direktur Kering Group, untuk menghadiri Kering Women In Motion Awards and Cannes Film Festival Presidential Dinner pada 14-25 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perempuan bernama lengkap Raline Rahmat Shah itu sangat senang bisa datang ke festival film internasional yang dia nilai sangat inklusif tersebut. Terlebih, selama di sana ia juga bisa menambah wawasan sekaligus belajar kepada para aktor mancanegara dan pekerja seni yang terlibat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satunya aktris ternama asal Malaysia, Michelle Yeoh. “Dia sangat humble dan ramah. Kami sempat berbincang-bincang seputar film. Terus dia mengajak saya menjajaki kemungkinan bergabung dalam project filmnya. Sampai sekarang masih saya pertimbangkan,” kata Raline kepada Tempo, Selasa, 11 Juni 2024.
Selain itu, perempuan yang lahir pada 4 Maret 1985 ini sangat terkesan pada film To a Land Unknown besutan sutradara Denmark-Palestina, Mahdi Fleifel, yang diputar di Cannes. “Salah satu film yang penontonnya banyak dengan jalan cerita yang sangat mengharukan,” ujarnya.
Film tersebut mengisahkan Chatila (Mahmood Bakri) dan Reda (Aram Sabbah), pengungsi Palestina yang terdampar di Athena, Yunani, dan mencari suaka ke Jerman. Untuk melarikan diri dari Yunani, mereka menyusun rencana menyamar sebagai penyelundup yang menyandera.
“Betapa menjadi pengungsi itu berat sekali karena tidak bisa bekerja secara legal. Niat mereka mencari kehidupan yang lebih baik pun berhenti dan terpaksa melakukan perbuatan kriminal demi bisa bertahan hidup,” tutur Raline.
“Film itu benar-benar menyentuh. Selesai film diputar, aku dan para penonton melakukan standing ovation,” ucap pemeran dalam film Orang Kaya Baru, Surga yang Tak Dirindukan, dan 5 cm tersebut.
Raline mengatakan tak pernah terbayangkan menjadi mereka. “Rasanya bisa sangat berempati dan emosi penonton ikut bermain. Terlebih, kalau memang kita mau support mereka, mari upayakan kita semua berbuat nyata agar tidak menjadi seruan saja,” kata perempuan yang menggemari traveling dan hiking ini.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Tersentuh Film Palestina di Cannes"