Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Gila Kura-kura

4 April 2005 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ISTILAH "kura-kura dalam perahu" kurang pas bagi novelis Fira Basuki, 32 tahun. Baginya, kura-kura ya dalam buku. Sebab, inilah hewan yang setia menemaninya saat menggarap sembilan novel dan satu kumpulan cerpen selama empat tahun terakhir.

Awal kegandrungannya pada hewan ini bermula ketika Fira kuliah di Amerika Serikat. Suatu ketika, seorang lelaki Indian Amerika yang tak dikenalnya tiba-tiba memberinya kalung kura-kura. "Kura-kura itu simbol long life," katanya menirukan ucapan si Indian.

Sewaktu masih tinggal di Singapura dan menulis novel trilogi Jendela-Jendela, Pintu, dan Atap (2001), Fira ditemani tiga kura-kura bernama Mr. T, Turti, dan Turto. Begitu pindah ke Indonesia, koleksinya bertambah satu, juga dipanggil Mr. T. Sekarang si Mr. T, yang nomor dua ini, mendapat tempat di meja kantornya yang resik di Wisma Kosgoro, Jakarta Pusat. Lo, novelis kok punya kantor? Jelas, dong, wong Fira juga pemimpin redaksi tabloid perempuan SPICE!

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus