Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Gubernur Yang Pantang Ditantang

Terlibat persaingan dengan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin dalam membangun wilayah perbatasan kedua provinsi. Dinilai sukses, tapi jabatannya tak diperpanjang.

16 Maret 2015 | 00.00 WIB

Gubernur Yang Pantang Ditantang
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Menteri Dalam Negeri Amir Machmud akhirnya melantik Solihin Gautama Poerwanagara menjadi Gubernur Jawa Barat pada 15 Januari 1970 di Bandung.

****

SELAMA memimpin Jawa Barat, satu hal yang tak pernah saya lupakan adalah persaingan dengan Bang Ali (Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin). Kami beradu dalam pembangunan wilayah. Ceritanya begini, tak lama setelah saya dilantik menjadi Gubernur, saya diundang Bang Ali ke Jakarta.

Kami kebetulan sama-sama gubernur dari kalangan militer. Saya di jalur Angkatan Darat, sedangkan dia di Angkatan Laut. Dari segi usia dan jenjang di militer, saya sedikit di atas Ali. Tapi dia lebih dulu menjadi gubernur. Kami juga sama-sama orang Sunda. Saya dari Tasikmalaya, dia dari Sumedang.

Saya pergi ke Jakarta tak membawa banyak orang. Namun, sesampai di Bogor dan melewati perbatasan Jawa Barat dengan DKI Jakarta, sudah tersedia pengawalan sepeda motor (voorrijder). Saya tidak mengira penyambutannya semeriah ini.

Sesampai kami di Balai Kota Jakarta, pertemuan ternyata lebih banyak membahas daerah penyangga Ibu Kota yang masuk wilayah Jawa Barat, seperti Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Bang Ali mengatakan ingin membangun daerah perbatasan itu sesuai dengan keinginan warga, yang diwakili anggota DPRD.

Dia bilang Jawa Barat tidak bisa melakukan pembangunan, sedangkan dia didesak masyarakat agar memperluas daerah perbatasan antara DKI Jakarta dan Jawa Barat. Dalam hati saya mengatakan, "Wah, ini orang kurang ajar banget."

Dia menantang saya untuk melihat perbatasan antara Jakarta dan Jawa Barat pada malam Minggu. Dia bilang hitung berapa mobil yang masuk ke Jakarta dari Jawa Barat dibanding sebaliknya. Saat itu klub malam memang sedang marak dan digandrungi anak muda.

Saya ingin marah, tapi berhasil mengendalikan emosi. Saya mencoba tetap tersenyum. Bang Ali terus saja ngomong. Dia bilang lagi agar diikhlaskan saja Jakarta yang membangun daerah perbatasan itu. "Apalagi kita sama-sama dilahirkan di Jawa Barat," katanya.

Jelas saya tersinggung. Lalu saya katakan, silakan Bang Ali sekalian saja menyatukan seluruh wilayah Jawa Barat masuk ke Provinsi DKI Jakarta daripada setengah-setengah. Saya rela Bandung hanya menjadi kota madya dan saya siap meletakkan jabatan gubernur.

****

SETELAH pertemuan yang berlangsung singkat tersebut, Solihin terpacu membangun daerah perbatasan. Sejak itu santer terdengar istilah "perang daerah" atau "perang wilayah" di perbatasan. Pembangunan di Jawa Barat pun tak kalah gencar. Tangerang, misalnya, disodorkan ke pengusaha untuk menjadi daerah baru pabrik tekstil. Industri semen Kaisar dan Tiga Roda dibangun di Bekasi. Cuaca sejuk di Puncak dimanfaatkan untuk membangun tempat rekreasi Taman Safari.

Setelah berhasil, giliran Solihin meminta Bang Ali menghitung jumlah kendaraan yang mengalir dari Jakarta ke Puncak. "Ini artinya tiap provinsi sudah punya magnet masing-masing sebagai hasil dari pembangunan," katanya.

Meski Solihin berhasil mengembangkan Jawa Barat, masa jabatannya tak diperpanjang. Santer terdengar kabar ini karena dia kerap berseberangan pendapat dengan Amir Machmud. Tapi Solihin tak ambil pusing. Dia memang tak mau berlama-lama menjadi gubernur.

Firman Atmakusuma, Anwar Siswadi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus