ADALAH Ir. Sutami (alm) ang punya gagasan menghadiahkan sebuah
rumah kepada bekas gurunya, Prof. Dr. Ir. Herman Johannes.
Karena itu, ketika rumah seharga Rp 27 juta (yang diongkosi para
alumnus Fakultas Teknik UGM) itu selesai, Ny. Sutami yang
menyerahkannya. Dengan upacara sangat sederhana, di Desa
Manggung, Jl. Kaliurang KM 6, Yogyakarta, 22 Juni lalu.
Bekas dosen Ilmu Fisika Kimia pada Fakultas Ilmu Pasti Alam UGM
berusia 68 tahun itu, terharu. "Terimakasih pada Pak Sutami
almarhum, dan para alumnus Fakultas teknik UGM yang telah dengan
tulus memberikan tempat berteduh pada keluarga saya," ujarnya.
"Saya akan menghabiskan usia dan mengembangkan ide-ide dari
sini. "
Ayah 4 orang anak -- yang diperolehnya dari istrinya Annie
Amalo, wanita sekampungnya di Pulau Rote NTT -- itu dikenal
sebagai penemu energi alternatif. Antara lain ia pernah
menawarkan gagasan membuat bensin dari alang-alang (TEMPO, 22
September 1979).
Ia pernah menjadi menteri pekerjaan umum dan tenaga (1950-1951),
memperoleh Bintang Gerilya 1958 dan jadi anggota DPA selama 10
tahun (1968-1978).
Hidupnya sederhana. Kecuali tak punya rumah, juga tak punya
mobil pribadi. Kendaraan plat merah yang iiasa dan masih boleh
dipakainya adalah fasilitas yang diterimanya sebagai Ketua Pusat
Ilmiah dan Pembangunan Regional Ja-Teng dan DIY.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini