SETELAH lebih 30 tahun jadi tentara dan mencapai pangkat
jenderal dengan bintang empat, Yoga Soegama, 56 tahun, 29 Juni
lalu resmi pensiun. Tapi anak pegawai rendah perusahaan kereta
api di Semarang yang lahir di Pemalang, Jawa Tengah itu, tetap
menjabat sebagai Kepala Bakin.
Ia masuk kemiliteran didorong oleh dua hal. Pertama, seperti
dituturkannya pada Berita Buana, sejak kecil punya hobi
mengagumi orang berpakaian seragam. Kedua ia terangsang oleh
tentara Jepang. Orang kecil-kccil, tapi kok bisa sampai ke
Indonesia. Itu artinya lentaranya hebat," ujarnya kepada seorang
wartawan.
Maka, ketika 1942 kantor pendudukan Jepang di Semarang
mengumumkan membuka kesempatan bagi pemudapribumi untuk dididik
jadi militer di Jepang, Yoga yang lulusan AMS -- mendaftarkan
diri. Dan lulus testing. Lantas benar dikirim ke Jepang, dan
memasuki Akademi Militer di Tokyo.
Lima tahun kemudian ia kembali ke tanah air -- dengan bantuan
Palang Merah-lalu ditarik ke Kementerian Pertahanan di Yogya.
Kemudian 1951 dikirim RI untuk mengikuti kursus intelijen di
Inggris. Pulang dari sana menjadi Asisten I Brigade Gunung Jati,
hingga 1955. Diangkat menjadi Ka Bakin 1974, hingga sekarang.
Hobinya main golf dan bilyar. Tidur tidak lebih dari 5 jam
sehari, serta makan nasi sekali sehari. "Saya hidup itu tidak
ngongso (memaksa diri)," kata ayah 8 anak itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini