Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keluarnya Hidayat dari lapangan sempat mengendurkan semangat anak buahnya sehingga pada menit ke-15 PKS kalah 1-0. Lalu, Hidayat berteriak-teriak memompa semangat pemainnya dari luar lapangan. Gol, TEMPO kemasukan, skor 1-1. "Karena sama-sama menang, saya pamitan," ujar Hidayat. Perginya sang presiden partai kembali membuat gawang PKS kebobolan, skor 2-1. Datanglah Wakil Ketua Umum PKS, Muzamil Yusuf, yang diberi "mandat" jadi kapten di lapangan. Hasilnya? Pada detik terakhir, Muzamil mencetak gol: 2-2. "Stamina boleh diungguli wartawan, tapi soal hasil bisa sama," ujar Muzamil. Skor tetap dipertahankan seri karena kedua tim tak ada yang ingin kalah.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo