"SATU saja permintaan saya," ujar Jenderal Polisi Widodo
Budidarmo (51 tahun) yang akhir September ini sudah tidak lagi
menjabat Kapolri. "Jangan tulis hobby saya ini, selama saya
masih jadi Kapolri. Kalau saya sudah tidak jadi Kapolri,
terserah."
Widodo Budidarmo berkata begini di Pulau Panjang, Kepulauan
Seribu, 24 Juni lalu -- kurang dari 3 bulan sebelum dikeluarkan
pengumuman bahwa ia akan diganti, karena habis masa jabatannya.
Dan apa sih hobbynya? Terbang. Sambil mengucapkan permintaannya
itu, Widodo mengemudikan sebuah pesawat Beechcraft dari hanggar
Polri di Kemayoran ke Kepulauan Seribu. "Supaya tidak
diganggu-ganggu telepon. Bisa tenang," ujarnya. Ia memerlukan
ketenangan untuk melayani 2 wartawan TEMPO yang mengadakan
wawancara menjelang Hari Kamtibmas. sersama Widodo, waktu itu
turut serta co-pilot Kolonel Pol. Tono Amboro, Komandan Satuan
Utama Udara Polri dan Kolonel Pol. drs. Darmawan S, Kepala Dinas
Penerangan Polri. Tinggal landas dan mendaratkan pesawat dengan
empuk Widodo sendiri yang mengemudikan. "Tapi saya deg-degan
juga," ujar Darmawan.
Widodo, perwira tinggi lulusan PTIK Angkatan ketiga ini sekarang
telah memiliki sekitar 800 jam terbang. Menurut keterangan,
Widodo-lah satu-satunya pimpinan Angkatan (di luar Angkatan
Udara) yang memiliki brevet untuk mengemudikan pesawat jet. Dan
bagaimana Widodo menambah jam terbangnya? Dia mempunyai prinsip:
sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Artinya: sambil
menambah jam terbang, Widodo juga mengadakan peninjauan ke
daerah-daerah.
Mengapa dia memilih hobby ini? "Lha, apa tidak boleh?", jawabnya
sambil bergurau, setelah beberapa detik mendarat di Pulau
Panjang. Widodo Budidarmo menjadi pimpinan tertinggi Polri di
tahun 1974, setelah meloncat dari kedudukannya semula, Kepala
Daerah Kepolisian Metro Jaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini