Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Kisah Para Penyintas Corona

Sejumlah tokoh dan pesohor sembuh dari Covid-19. Butuh keberanian lebih untuk memberi tahu publik.

16 Januari 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ida Fauziyah di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (22/10/2019). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Sejumlah pesohor dan tokoh berhasil sembuh dari Covid-19.

  • Mengumumkan ke publik saat terjangkit Covid-19 dapat membantu melacak penularannya.

  • Mereka yakin disiplin menerapkan protokol kesehatan dapat mencegah penularan virus.

MENTERI Ketenagakerjaan Ida Fauziyah sedang berkunjung ke daerah ketika badannya lemas disertai batuk dan hidung tersumbat, akhir November 2020. Ia memanggil dokter untuk memeriksanya. “Paru-paru saya dilihat, masih bagus. Berarti saya fine,” ujarnya saat dihubungi, Senin, 11 Januari lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia juga merasakan radang tenggorokan, tapi dokter mengatakan itu radang ringan. Ucapan dokter membuatnya makin yakin ia baik-baik saja. Pada hari kedua, 29 November, ia merasakan ada yang janggal dan memutuskan kembali ke Jakarta untuk menjalani tes usap polymerase chain reaction (PCR). “Malamnya saya langsung swab test, paginya baru mengetahui bahwa saya positif,” kata Ida, 51 tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ida mengatakan telah menerapkan protokol 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Sejak terjadi pandemi, ia juga berolahraga lima kali sepekan, dari mengayuh sepeda statis di rumah hingga gowes. “Saya tertular Covid-19 dari suami,” ucapnya.

Suami Ida, anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Taufiq R. Abdullah, terjangkit virus corona dari teman-temannya yang tanpa gejala saat melakukan kunjungan kerja ke Kebumen, Jawa Tengah. Taufiq sempat membuka masker saat makan bersama mereka. Ia batuk dan bersin-bersin sekembali ke Jakarta pada 24 November. Esoknya, mereka menjalani tes PCR. Taufiq dinyatakan positif dan Ida negatif. Ida pun memutuskan berangkat ke daerah. “Kita harus menyadari betul bahwa 3M tetap penting,” tutur Ida.

Setelah Ida juga positif, mereka menjalani perawatan 12 hari di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta Pusat, dilanjutkan isolasi mandiri di rumah. Ida menyampaikan kondisinya kepada publik. “Saya kira dari sisi tracing akan lebih dimudahkan. Saya minta beberapa orang yang sempat ketemu saya melakukan tes PCR,” ujar Ida, yang baru dinyatakan negatif pada 30 Desember 2020. 

Joy Tobing. Dok. Pribadi

Penyanyi Joy Tobing, 40 tahun, merasakan gejala serupa. Pada Agustus 2020, pemenang Indonesian Idol 2004 itu mengalami demam, batuk, flu, mual, diare, dan tenggorokan gatal. Joy mengira itu radang biasa karena ia gampang menderita radang tenggorokan pada pergantian musim atau saat cuaca panas. Debu dan udara dingin juga membuatnya gampang terserang flu. 

Pada 1 September, ia menjalani rapid test karena harus menyanyi di luar Jakarta pada 4 September. Ia mendatangi dokter spesialis telinga-hidung-tenggorok dan diberi obat serta antibiotik. Tapi, selama di luar kota, ia terbangun setiap subuh karena batuk dan tenggorokan gatal. “Minum obat-antibiotik dari dokter, kok, enggak ada perubahan,” tuturnya lewat pesan suara WhatsApp, Kamis, 14 Januari lalu.

Sekembali ke Jakarta pada 6 September, ia membaui asap yang seolah-olah menempel di hidungnya. Ia sulit mencium aroma minyak kayu putih dan parfum. Pasta gigi terasa aneh. Indra perasa dan penciumannya hilang. Esok harinya, ia meminta adiknya yang seorang dokter melakukan tes usap antigen. “Ternyata saya positif Covid-19.”

Sebelum Joy ke luar kota, anaknya, Joshua, demam dengan suhu badan 38,7 derajat Celsius. Saat ia dinyatakan positif, adiknya pun memeriksa Joshua dan hasilnya positif. Adik iparnya, yang memiliki penyakit jantung dan diabetes, juga positif. Joy juga berkontak dengannya sebelum ke luar kota. Mereka diisolasi mandiri di rumah karena semua rumah sakit penuh. “Kami begitu takjub dengan pertolongan Tuhan. Adik ipar cepat pulihnya,” kata Joy, yang dinyatakan negatif pada 25 September. 

Irfan Hakim. @izundvanote_

Virus SARS-CoV-2 juga menyerang aktor dan pembawa acara Irfan Hakim, 45 tahun. Pada Desember tahun lalu, ia merasa lemas dan embusan napasnya panas. Saat itu tetap beraktivitas, sampai seorang teman dekatnya diketahui positif Covid-19. “Di situlah gue panik. Waduh, jangan-jangan gue positif juga,” ucapnya lewat pesan suara WhatsApp, Rabu, 13 Januari lalu. 

Irfan menjalani tes usap pada 21 Desember dan hasilnya positif. Ia baru menyadari setelah timbul gejala tak dapat bernapas dengan leluasa, pusing, dan badannya ngilu. Karena kadar oksigen dalam darahnya normal dan tak banyak keluhan, ia menjalani isolasi mandiri di rumah. Semua anggota keluarga serta karyawannya dites dan hasilnya negatif, kecuali sopir pengganti yang pernah mengantarnya ke tempat kerja. Selama menjalani isolasi mandiri, ia mengonsumsi banyak vitamin. “Istilahnya, dari obat Cina sampai obat Arab gue minum, he-he-he…,” tutur Irfan.

Karena ingin mengetahui perkembangan cycle threshold (Ct)—nilai dalam tes PCR yang menunjukkan penularan virus—ia menjalani tes usap PCR setiap dua hari dan tes usap antigen tiap hari. Kesal karena hasil tes usap antigen sudah negatif tapi tes PCR masih positif, ia menjalani tes PCR di tiga laboratorium dalam sehari. 

Irfan mengungkap kondisinya kepada publik, baik lewat kanal YouTube, Instagram, maupun media massa, meskipun membuat banyak orang enggan berinteraksi dengannya setelah ia sudah negatif. “Buat gue, ini tidak memalukan. Wajar ada yang takut, tapi jangan sampai orang-orang yang kena Covid-19 dikucilkan,” katanya.

Kevin Sanjaya. Instagram.com/kevin_sanjaya

Pandemi juga membuyarkan rencana pebulu tangkis ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo, 24 tahun, tampil dalam tiga turnamen di Thailand pada 2021, yaitu Yonex Thailand Open (12-17 Januari), Toyota Thailand Open (19-24 Januari), dan Final BWF World Tour 2020 (27-31 Januari). Hasil tes PCR pada 20 Desember 2020 menunjukkan ia positif Covid-19. “Ini pelajaran bagi saya untuk selalu waspada,” ujar pasangan main Marcus Fernaldi Gideon itu melalui keterangan tertulis, Selasa, 5 Januari lalu.

Pemain peringkat pertama dunia itu sudah merasakan gejala penyakit tersebut sejak pertengahan Desember. Ia tidak bisa mencium bau makanan, makanan terasa hambar, serta mengalami flu ringan. 

Setelah dinyatakan positif, Kevin menjalani isolasi mandiri di rumah. Ia masih dinyatakan positif dalam dua kali tes pada 28 dan 31 Desember. Peraih emas Asian Games 2018 itu baru dinyatakan negatif seusai tes usap PCR pada 9 dan 11 Januari lalu. “Selanjutnya saya akan memulihkan kondisi dan mulai kembali berlatih,” tuturnya.

MAHARDIKA SATRIA HADI, IRSYAN HASYIM
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Mahardika Satria Hadi

Mahardika Satria Hadi

Menjadi wartawan Tempo sejak 2010. Kini redaktur untuk rubrik wawancara dan pokok tokoh di majalah Tempo. Sebelumnya, redaktur di Desk Internasional dan pernah meliput pertempuran antara tentara Filipina dan militan pro-ISIS di Marawi, Mindanao. Lulusan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus