ASISTEN I/Pengamanan KSAL Laksamana Mua Atung Sudibya - kini
telah dinonaktifkan - menolak menerima penghargaan dari Dewan
Mahasiswa UI. "Terus terang begini," ujarnya. "Lha mereka yang
melempar saya ke pinggir jalan, kok sekarang akan memberi
penghargaan. Bagaimana logika mereka." Ketika kejadian
penembakan Bambang Heru oleh Iwan Setiawan (anak Atung Sudihya)
Nopember tahun lalu mahasiswa menyarankan kepada Menhankam
supaya Atung diberhentikan. Untuk menjaga nama baik korp. Atung
lalu diberi isyarat oleh atasan untuk mengundurkan diri dan
Atung mundur. Rupanya mahasiswa memandang ini sebagai tindakan
sportif, yang perlu diteladani. Tapi komentar Atung: "Kok baru
sekarang mereka mau memberi penghargaan. Mengapa tidak dari
dulu".
Tetapi sebenarnya, sebsgai anggota ABRI Atung memang harus patuh
pada atasan. "Secara pribadi saya menghargai maksud mereka
ini," tambahnya. "Tapi kalau langsung saya terima, saya salah
terhadap atasan. Dan siapa tahu grasi untuk anak saya nanti jadi
ruwet."
Atung agak menyesalkan Pengadilan, karena sampai sekarang
ternyata berkas perkara Iwan belum selesai, sehingga untuk
mengajukan grasi juga seret. "Saya ini dua kali terperosok,"
ujar Atung.
Saya menyerankan anak saya dan saya sendiri untuk ditindak.
Ternyata di pengadilan begitu. Kalau penghargaan saya terima.
saya takut nanti terperosok lagi."
Iwan Setiawan kini di LPK Cipinang. Mahasiswa tingkat I UKI
dengan usia baru 21 tahun ini divonis hukuman penjara 5 tahun
potong tahanan. Rupanya Iwan yang baik ini bisa menyesuaikan
diri. Juga turut pertandingan olahraga antar narapidana. Kalau
Atung tidak menjenguk, Iwan sering bertanya pada adik-adiknya
yang datang menengok dengan pertanyaan ulangan: "Apa ayah sudah
bekerja kembali?" Iwan menyesal, akibat perbuatannya jabatan
ayahnya terputus.
Atung, kini 51 tahun, ayah dari 7 orang anak, bertubuh langsing
tinggi. Gayanya bukan gaya milite. Sekarang, "saya sudah bisnis
sedikit-sedikit," ujarnya. Gaji masih diterimanya tiap bulan,
cuma jabatan dan kursi tidak ada. "Tapi saya ini repot. Sebagai
prajurit, mau bisnis saya harus lapor dulu." Dia mungkin, salah
satu perwira tinggi yang tidak bisa cari tambahan pendapatan.
"Saya ini kere yang berpakaian bagus," katanya lagi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini