JAJANG Pamontjak tak nongol saat namanya dipanggil di malam pesta Festival Film Indonesia, Sabtu dua pekan lalu. Padahal, ia meraih Piala Citra untuk pemeran pembantu wanita terbaik lewat film Bibir Mer. Apakah karena nama yang dipanggil Jajang C. Noer dan bukan Jajang Pamontjak? Bukan. Dan, "Bukannya saya mbalela atau apa. Tapi kebetulan ada urusan penting di Bandung," katanya. Justru di hari itu, selagi melaju di atas mobil BMW-nya di jalan Jagorawi menuju Bandung, ia menabrak mobil Kijang milik Jasa Marga. Untung, Jajang tak apa-apa, cuma mobilnya masuk bengkel. "Mungkin gue lagi ngantuk, atau ngelamunin Citra," katanya. Tentang pemanggilan Jajang C. Noer di pesta Piala Citra, Jajang maklum saja. Sebab, saat film itu dibikin, ia masih istri Arifin. "Jadi, ya, boleh-boleh saja. Tapi sekarang kan mantan," katanya sembari tertawa. Masih peduli film? Tentu. Pekan depan, misalnya, ia akan ke Lombok untuk syuting. Tapi ia masih memprihatinkan perfilman yang lesu, yang problemnya seperti lingkaran setan. Kepedulian lain? "Gua tersinggung sama ucapan ustad Zainuddin M.Z. yang mundur dinominasikan sebagai aktor. Itu menunjukkan dia kurang tegar. Dia meremehkan profesi film. Nggak gampang, main film," kata Jajang bergegas sambil menenteng tas berisi mukena dan rukuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini