Keliling kota

MESKI sudah lama tak menyandang jabatan presiden Amerika Serikat Jimmy Carter justru sibuk berlanglang buana sebagai warga negara biasa. Minggu pekan lalu, ia sempat berhenti selama empat jam di Jakarta dalam perjalanan ke Tokyo dari Sydney. "Saya menjemputnya untuk courtesy," kata Dirjen Politik Deplu, Wirjono Sastrohandojo. Courtesy itu bukan sekadar basa-basi. Aktivis hak asasi manusia itu kepada Wirjono menanyakan soal Deklarasi Bangkok tentang hak asasi manusia. "Saya membaca benta itu dari The New York Times," kata Carter kepada Wirjono. Yang menjadi persoalan, koran AS itu menulis bahwa Indonesia menentang hak bersifat universal. Tentu saja Wirjono tak sependapat. "Saya katakan bahwa itu dugaan yang salah. Saya lantas memberikan dokumen Deklarasi Bangkok, yang memang sudah saya sediakan," kata Wirjono. Acara "mampir" Carter itu tentu saja tak melulu diisi pembicaraan serius. Sebab, Carter kemudian diantar keliling Kota Jakarta oleh Duta Besar AS, Robert Barry.