KALAU toh mau kawin, Arnold Mononutu alias Oom No, si bujangan
berusia 83 tahun, merasa lebih senang kalau bisa mempersunting
.... (disebutnya nama seorang janda pahlawan nasional). "Karena
dia cantik dan berpendidikan, " ujarnya. "Tetapi itu tidak
mungkin. Saya kan sudah tua."
Pejuang yang mengaku "menurut Ruslan Abdulgani semangat saya
seperti orang berusia 38 tahun," itu, 24 Mei lalu menjadi tamu
Gubernur Sul-Ut, G.H. Mantik, dan diinapkan di rumah tamu
dikompleks gubernuran. Mungkin itu penjajakan sebelum Agustus
nanti Oom No resmi kembali ke tanah kelahirannya itu,
menghabiskan sisa usia.
Sebelum pergi, ia melapor kepada presiden. Dan Pak Harto
memberinya uang saku Rp 1 juta - bahkan menawarkan dokter
pribadinya, Mardjono, untuk merawat kesehatannya. Lalu Bina
Graha menelepon gubernur Sul-Ut agar menerima kedatangannya.
Mantik pun ingin menjamu orang tua itu sebaik-baiknya. "Oom No
sudah tidur dengan baik di sini?" tanya tuan rumah ketika
mengunjunginya bersama istrinya serta Walikota Manado, A.A.
Pelealu. "Semuanya sudah baik," jawabnya. "Kamar bagus, seprei
bagus, gordijn juga bagus. Cuma tidak, ada air."
Mendengar itu sang walikota serentak memeriksa instalasi air.
Ternyata ada kekeliruan pemasangan pompa. "Besok air pasti sudah
jalan bagus," katanya.
"Orang Indonesia modern harus bersih. Jangan sekali-kali kotor,"
petuah orang tua itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini