Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagi dalang wayang ku-lit Ki Anom Suroto, ide bisa datang dari lapangan badminton. Di se-lasela ber-main bulu tangkis ber-sama rekan-rekan da-lang, Ki Anom, 58 ta-hun, mencetuskan i-de menggelar festival ketoprak se-Jawa Tengah.
Untuk itu, ia merelakan 4.000 me-ter persegi tanahnya di daerah Makamhaji, Sukoharjo, Ja-wa Te-ngah, dijadikan tempat tobong ke-toprak. Ki Anom juga merogoh ko-ceknya untuk pembangunan tobong itu.
Menurut dia, festival itu dila-tarbelakangi keprihatinannya atas na-sib ketoprak yang kian ter-puruk. Apalagi, sebelum dikenal se-ba-gai dalang, Ki Anom ada-lah pe-main ketoprak. Sekarang ia ju-ga masih kerap main ke-toprak. Pen-siun jadi dalang? ”Ti-dak. Ber-ma-in ketoprak itu bu-at penyegaran- saja,” katanya ke-pa-da Anas Syahirul dari Tempo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo