Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagi Shaheila binti Abdul Majid, Vi-na Panduwinata adalah teladan. Ke-ber-sahajaan dan terutama suara e-masnya sangat mempesona penyanyi yang dikenal sebagai Sheila Majid itu. Pe-nyanyi Malaysia ini pun mengaku ka-ri-er menyanyinya banyak terinspirasi o-leh si Burung Camar.
Sheila bercerita, dulu saat ditawari re-ka-man untuk album perdana Dimen-si Baru (1985), ia minta pada sang produser- a-gar kualitas musiknya sama baik de-ngan- album Vina. Ia -p-u-n min-ta lagu Dia milik Vina, yang paling ia sukai, bi-sa- masuk ke albumnya itu. ”Mungkin karena lagu i-tu, album saya sukses,” kata- pelan-tun- An-tara Anyer dan Jakarta- itu.
Sheila kemudian beberapa kali bertemu Vina. Yang paling berkesan adalah saat menyanyi bersama dalam acara Di-va- Sea pada 2001. ”Saat itu kaki saya- gemetar tampil satu panggung dengan Vi-na,” kata penyanyi 41 tahun itu menge-nang-.
Setiap kali bertemu, Sheila selalu- ber-pe-san kepada Vina agar membe-ri- ta-hu- -di-a bila mengge-lar- konser- tung-gal-. ”Kalau- tak diun-dang, -sa-ya bisa me-nangis-,” ka-ta-nya-. Nah, sepekan menjelang konser, Vina ba-ru- -memasukkan Sheila dan sua-minya ke da-lam daftar tamu kehormatan.
Tak dinyana, secara spontan Vina- meng-undang Sheila naik ke panggung menyanyikan Begitulah Cinta- dalam kon-ser Sabtu dua pekan lalu. -She-ila, yang mengancam menangis bila- tak -di-un-dang, justru menangis di atas panggung. ”Konser Vina indah sekali,”- u-cap-nya dengan mata berkaca-kaca.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo