ANISA Alatas, istri Menlu Ali Alatas, ternyata jago ngukur jalan. Ini terbukti ketika ia mengikuti kunjungan suaminya ke Republik Rakyat Cina awal bulan ini. Pada hari terakhir kunjungan, Anisa Alatas dan rombongan pejabat Departemen Luar Negeri Indonesia menuju Kota Terlarang di Peking. Alatas sendiri tak ikut karena sedang main golf. Anisa, yang siang itu memakai rok dengan sepatu berhak rendah, berada di paling depan memimpin rombongan. Meskipun langkahnya kecil-kecil, namun sigap dan cepat. Beberapa pejabat dan wartawan tertinggal di belakang. Sambil nyelonong keluar masuk kota peninggalan kuno tempat Pangeran Puyi pernah tinggal, Anisa beralih fungsi dari nyonya menteri menjadi translater. Dengan lancar, ia menerjemahkan penjelasan pemandu wisata ke dalam bahasa Indonesia kepada anggota rombongan. "Asyik juga, ya, jadi penerjemah," kata Anisa kepada Diah Purnomowati dari TEMPO. Tapi, meski jago jalan, jangan ajak Anisa naik tangga. "Aduh, saya nyerah deh kalau harus naik tangga," katanya, ketika dalam suatu kesempatan berkunjung ke Tembok Besar. Kali ini, Alatas menyertainya. Untung, pihak pariwisata RRC membuat cara lain untuk menikmati bangunan bersejarah itu, yakni dengan menumpang cable car. Tapi alat ini, yang di Indonesia disebut kereta gantung, ternyata menciutkan hati Nyonya Alatas. "Serem, ya," katanya sambil memegangi tangan suaminya. Selama kereta gantung berjalan, ia tak berani melihat ke bawah dan tak henti-hentinya bertanya kepada suaminya, "Sudah kelihatan belum temboknya?"
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini