"SIAPAKAH yang mau mendengar suara hati Presiden Soekarno? Tak ada, kecuali Cindy Adams," ini kata Cindy Adam sendiri seperti dikutip majalah Vanity Fair, belum lama ini. Sekarang, wartawati jempolan ini mengasuh kolom gosip di koran New York Post. Seperti diketahui, Cindy, kini 55 tahun, telah menulis dua buku tentang presiden pertama RI itu. Salah satu "suara hati" Bung Karno diungkap kembali oleh Cindy. Ketika itu sekitar tahun 1961. Ia menemani suaminya, Joey Adams, duta besar keliling yang ditugaskan Presiden Kennedy untuk membawa grup artis ke beberapa negara Asia. Dalam pakaian seragam militernya yang penuh tanda jasa di dada, Soekarno menerima rombongan. Melihat banyaknya bintang di dada Soekarno, terjadilah dialog ini: "Pak, mengapa Anda mengenakan seluruh medali itu?" tanya Cindy. "Karena saya komandan tertinggi dari ini, ini, dan ini," jawab Soekarno. "Ah, bukan karena itu," tangkis Cindy. "Tidak percaya?" tanya Soekarno. "Tidak. Alasannya, karena Anda kelihatan ganteng dengan segala atribut itu. Dan Anda tahu itu," jawab Cindy. Soekarno lantas membisiki Cindy: "Kamu benar." Perkenalan pertama itu terus berlanjut. "Soekarno orang besar, meskipun hatinya tetap manusia biasa. Banyak orang salah mengerti dia dan menganggapnya penjahat. Dan ia tak punya seorang teman bicara, kecuali saya," ini kesan Cindy. Kini, Cindy hidup berbahagia dengan suaminya di kawasan elite Fifth Avenue New York. Suaminya pembawa acara kocak, yang juga penulis kolom cerita lucu di koran yang sama dengan Cindy. "Hidup bersama Cindy bagaikan bersantai di hari Minggu, sambil menikmati lawakan," kata Joey. Jadi, ia tak punya hari Senin, apalagi Selasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini