Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Memiliki kerabat dengan beragam agama membuat harpis Maya Hasan punya banyak momen berkumpul bersama keluarga besarnya. Maya lima bersaudara. Dua kakaknya beragama Islam, sementara Maya, ibu, dan dua saudaranya yang lain Kristen. Meski berbeda keyakinan, mereka selalu merayakan Lebaran dan Natal bersama. "Kami jadi punya banyak perayaan, makan-makannya lebih banyak," kata Maya, Kamis pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam setiap momen perayaan, semua anggota keluarga datang ke rumah yang ditempati Maya dan ibunya. Saat Lebaran, Maya ikut mengenakan kaftan, pakaian longgar dan panjang yang berasal dari kerajaan Persia kuno. Di Indonesia, model pakaian ini identik dengan acara religi Islam, seperti puasa dan Lebaran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Maya Hasan: Banyak Perayaan
Maya, 46 tahun, juga menyiapkan menu makanan istimewa. Ia menugasi asisten rumah tangganya menyiapkan ketupat, opor ayam, sayur labu, sambal goreng ati-kentang-pete, sambal, dan kerupuk. Yang berbeda dengan keluarga lainnya, mereka menambahkan koya. "Jadi enak karena gurih," ucap ibu tiga anak itu.
Saat Natal, sajiannya lain. Maya menyediakan kalkun, seperti menu perayaan Thanksgiving di Amerika Serikat. Yang lebih spesial, ia memasak kalkun itu bersama anak-anaknya yang mudik dari luar negeri. "Pas mereka libur. Jadi bisa ngumpul," katanya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo