Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
ABON punya tempat tersendiri di hati aktris dan penyanyi Maudy Ayunda. Saat ia kuliah di University of Oxford, Inggris, pada 2013-2016, makanan awetan dari serat daging sapi itu kerap menjadi andalannya saat bersantap sahur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Maudy, 23 tahun, tantangan berpuasa di negeri seberang tidak lepas dari kesulitan mendapatkan hidangan dinihari. Perempuan kelahiran Jakarta itu mempersiapkan santapan sahur sebelum tidur. "Untungnya setiap pulang selalu dibekali makanan, seperti abon dan makanan tradisional dalam kemasan," kata Maudy kepada Tempo, dua pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Maudy Ayunda: Menu Sahur Andalan
Tantangan lain, dia melanjutkan, adalah panjangnya durasi saum. Ramadan yang jatuh pada musim panas membuat rentang antara subuh dan magrib di negeri Pangeran William itu menjadi hampir 19 jam. Bandingkan dengan di Indonesia, yang sekitar 13 jam. Wajar saja kalau selama di seberang Maudy sangat merindukan suasana Bulan Suci di Tanah Air. Dia paling kehilangan momen ngabuburit dan aneka hidangan berbuka.
Pada Ramadan ini, kerinduan Maudy itu terobati. Dia bisa kembali menikmati keseruan berbuka bersama keluarga besarnya. "Ngobrol, bercanda, sampai curhat jadi menu ngabuburit kami," ujarnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo