Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BAGI Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, libur Lebaran adalah kemustahilan. Sejak menjadi pejabat PT Pembangunan Jaya Ancol pada 2002, ia menghabiskan Hari Raya di tempat kerja, tak terkecuali tahun ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sepuluh hari menjelang Idul Fitri 1439 Hijriah ini, Budi hampir tidak punya waktu beristirahat. Matanya tertuju ke bandar udara, pelabuhan, stasiun, terminal, dan jalan tol, yang ia perhatikan secara khusus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Budi mengatakan terbentangnya jalan bebas hambatan dari Jakarta sampai Surabaya-meski belum semua ruas rampung seratus persen-meningkatkan animo pemudik untuk menggunakan mobil pribadi. "Kami harus me-manage ekspektasi itu," kata Budi dalam wawancara khusus dengan Tempo, Sabtu siang dua pekan lalu. Hal yang paling ia khawatirkan adalah kemacetan di persimpangan, seperti tragedi Brebes Exit-dikenal dengan tragedi Brexit-yang menelan 17 jiwa pada 2016.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi: Komplikasi Mudik Bertambah
Hal lain yang jadi kekhawatiran Budi, 61 tahun, adalah prediksi peningkatan pemudik bersepeda motor. Kementerian Perhubungan berupaya menekan potensi kecelakaan dengan layanan mudik gratis bagi pengendara sepeda motor.
Di tengah kepadatan jadwalnya, Budi menerima wartawan Tempo Ali Nur Yasin, Reza Maulana, dan Angelina Anjar di kediamannya di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Wawancara dilanjutkan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, karena alumnus Universitas Gadjah Mada itu harus mengejar pesawat ke Palembang, kampung halamannya, untuk menguji coba kereta ringan cepat. Kecapekan, Budi tertidur di mobil dan harus dua kali dibangunkan ajudannya saat mencapai bandara. "Tidur sebentar-sebentar ini yang enak," ujar Budi begitu terjaga.
Kapan puncak arus mudik terjadi?
Saya membuat sebuah riset preferensi pemudik supaya lebih bisa dipetakan. Hasilnya, masyarakat Jakarta dan sekitarnya cenderung mulai mudik dua-tiga hari sebelum Lebaran.
Perpanjangan cuti bersama Lebaran tidak mempengaruhi jadwal mudik?
Riset itu diadakan sebelum pemerintah menetapkan cuti bersama Lebaran 2018 selama tujuh hari. Karena itu, kami akan membuat riset lagi, masyarakat itu maunya lebih lama di kampung atau hanya sebentar saat Lebaran. Kami ingin mendorong mereka lebih cepat mudik.
Kapan Kementerian Perhubungan mulai melakukan persiapan menghadapi arus mudik?
Kami mulai menggelar rapat-rapat koordinasi awal pada Januari. Bulan lalu, kami mengundang semua kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah terkait. Komando pelaksanaan mudik memang ada di Kementerian Perhubungan. Kami yang menginisiasi apa saja yang harus dipersiapkan dan dikendalikan. Tapi kami sadar tidak bisa sendiri, harus berkolaborasi. Karena itu, kami menggelar rapat dalam skala lebih kecil, dengan Polri, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Kesehatan, dan Pertamina. Kami memberi tugas kepada mereka sesuai dengan domain masing-masing.
Bagaimana pembagian tugasnya?
Kementerian PUPR punya tugas paling banyak karena domainnya ada di infrastruktur jalan. Mereka juga mendorong rampungnya jalan tol Jakarta-Surabaya. Memang belum selesai semuanya, tapi itu bisa digunakan secara fungsional. Untuk Pertamina, kami memastikan mereka memberikan kepastian suplai yang diikuti dengan cara pendistribusiannya, termasuk saat macet. Pertamina sudah menyiapkan sepeda motor pengangkut bahan bakar. Begitu juga dengan Kementerian Kesehatan. Mereka sudah menyiapkan sepeda motor beserta perawatnya. Di lapangan, mandat kami berikan kepada Polri. Komandonya ada di Kepala Korps Lalu Lintas Inspektur Jenderal Royke Lumowa. Kakorlantas akan dibantu jenderal bintang satu sebagai wasit di beberapa tempat. Nanti-nya saya pun akan memberikan laporan kepada Kakorlantas.
Lokasi apa saja yang dianggap titik rawan?
Bandara Soekarno-Hatta, Pelabuhan Merak, Stasiun Gambir, Stasiun Pasar Senen, dan jalan tol Cipali (Cikopo-Palimanan). Tapi, dari semua itu, jalan tol Cipali kami persiapkan dengan lebih detail. Kalau tidak, kami bisa bobol. Karena jalan tol Jakarta-Surabaya hampir selesai, pikir-an semua orang ke sana. Kami memang khawatir jika preferensi pemudik ke sana. "Ah, udah nyambung, mudik naik mobil aja." Jadi kami harus mengelola ekspektasi mereka.
Caranya bagaimana?
Satu, memberikan alternatif jalur pantura. Dua, meminta masyarakat mudik lebih awal, pada H-5 atau H-6 Lebaran.
Ekspektasi tinggi karena ruas jalan tol baru juga terjadi dua tahun lalu dan mengakibatkan insiden Brebes Exit....
Karena itu, saya ngomong jalur pantura sudah bagus. Kami sudah mengetesnya dengan menyelenggarakan touring beberapa waktu lalu. Tidak ada masalah. Kalaupun ada, minor, seperti lampu penerangan.
Ruas Pemalang-Kendal dan Salatiga-Kertosono masih bersifat fungsional. Bagaimana nanti pengaturannya?
Saya dan Pak Basoeki (Hadimoeljono, Menteri PUPR) akan ke sana. Di situ, kami baru akan memutuskan seperti apa pengaturannya, apakah bisa dilewati dengan kecepatan 100 kilometer per jam atau hanya 40 kilometer per jam. Tapi sistemnya buka-tutup seperti tahun lalu.
Tahun lalu, berapa kecepatan maksimal yang ditetapkan untuk jalan tol fungsional?
Hanya 40 kilometer per jam.
Apakah lalu lintas jalan tol operasional yang macet akan kembali digratiskan seperti tahun-tahun sebelumnya?
Ada rencana begitu. Strategi saat macet bisa dengan menambah gerbang tol, melakukan contra flow, atau mengalihkan pemudik ke jalan lain.
Jembatan Kenteng di Kabupaten Semarang di ruas fungsional Salatiga-Kartasura bisa rampung sebelum mudik?
Tidak. Kami kasih jalan khusus. Tahun lalu juga ada yang dibuatkan jalur khusus.
Bagaimana Kementerian Perhubungan mengantisipasi peningkatan kecelakaan terkait dengan prediksi kenaikan 33 persen pemudik bersepeda motor?
Saya menaikkan kuota mudik gratis untuk pemudik dengan motor. Dengan kereta api, kuotanya naik dari 15 ribu pada tahun lalu menjadi 18 ribu pada tahun ini. Dengan kapal, kuotanya 7.000. Tahun lalu mudik gratis dengan kapal belum ada. Sampai sekarang kuota mudik gratis dengan kapal baru terisi sekitar 40 persen.
Mungkinkah pemerintah melarang mudik pakai sepeda motor?
Saya selalu mengimbau jangan mudik dengan motor karena bahaya. Tapi saya bukan melarang, ya. Kalau dilarang kan bisa marah. "Motor, motorku dhewe. Nyawa, nyawaku dhewe. Risiko, risikoku dhewe." Ha-ha-ha.... Itu memang hak mereka. Tapi, dengan saya menyampaikan imbauan itu berulang-ulang di media sosial dan media online, mereka pasti mendengar. Tahun lalu kami relatif berhasil karena media. Komunikasi dengan pemudik itu sangat penting.
Angka kecelakaan lalu lintas mudik 2017 turun signifikan dibanding tahun sebelumnya. Apa resepnya?
Ada dua, mengurangi pemudik dengan motor dan mengintensifkan ramp check (pemeriksaan kelaikan) bus. Sekarang ini semestinya sudah digelar ramp check. Jika bus dan pengemudinya tidak memiliki identitas jelas, tidak boleh lewat.
Apa masalah yang kerap ditemui saat pemeriksaan kelaikan?
Hampir 80 persen masalah ban. Biasanya rekondisi. Masalah rem juga, tapi jarang.
Mengapa pemudik dengan angkutan umum cenderung stagnan, hanya naik 2 persen?
Ya. Sekarang angkutan umum darat, terutama bus, menderita. Mereka kalah oleh pesawat. Penyebabnya, mereka kurang berkomitmen, asal-asalan. Contoh yang sederhana, mereka menyepelekan surat izin mengemudi dan uji kir. Jadi mesti ada pemberian sanksi. Saat Lebaran, mereka tidak boleh muncul. Kalau jarak dekat, sekitar 60 kilometer, mereka kalah oleh sepeda motor.
Adakah aturan jarak terjauh seseorang bersepeda motor?
Tidak ada aturannya. Tapi, kalau saya, 30 kilometer sudah jauh.
Kapan Anda terakhir kali mengecek kesiapan jalur mudik?
Pekan lalu saya ke Yogyakarta dan Cirebon, menengok stasiun-stasiun di sana.
Akan memantau jalur mudik lagi?
Saya akan berkeliling ke kota-kota. Tapi, yang intensif, mungkin dua minggu atau sepuluh hari menjelang Lebaran, minimal dari Cirebon sampai Semarang.
Apa pesan Presiden Joko Widodo untuk pelaksanaan mudik Lebaran tahun ini?
Pak Jokowi mengadakan beberapa kali rapat khusus terkait dengan persiapan mudik Lebaran. Pak Jokowi ingin membahagiakan masyarakatnya. Karena itu, kami diminta melaksanakan mudik Lebaran lebih bagus dibanding tahun lalu. Bagi kami, tugas itu tidak ringan. Komplikasinya bertambah banyak.
Presiden mengajak Anda meninjau jalur mudik?
Belum. Pak Jokowi mungkin akan ke titik-titik tertentu saja. Nah, Bandara Kertajati (di Majalengka, Jawa Barat) itu bagian dari strategi mudik Pak Jokowi.
Bandara Kertajati sudah bisa digunakan saat mudik?
Sudah. Pada 8 Juni besok akan ada penerbangan komersial perdana oleh Citilink ke Surabaya. Lion Air dan Wings Air juga akan mengisi. Untuk Lion Air, akan ada penerbangan ke Denpasar. Untuk Wings Air belum tahu rutenya. Rata-rata maskapai nasional mau. Beberapa masih menunggu.
Penawaran penerbangan dari dan ke Bandara Kertajati sudah dikirimkan beberapa bulan lalu. Mengapa cuma tiga maskapai yang merespons?
Bukan begitu. Maskapai yang terbang dari sana kan harus memasarkan. Tidak mungkin mereka tidak memasarkan. Sementara itu, saat ini sedang peak season. Jadwal mereka sudah penuh untuk di tempat-tempat yang lain. Jadi kami tidak gampang memindah-mindahkan mereka.
Pemindahan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati akan memakan waktu berapa lama?
Sekitar lima sampai sepuluh tahun.
Adakah semacam diskon supaya maskapai lain lebih tergiur?
Free landing selama dua minggu.
Salah satu kendalanya adalah sulitnya akses dari dan menuju Bandara Kertajati. Ada rencana menghidupkan jalur kereta?
Ada. Beberapa lokasi sudah dibebaskan tanahnya. Selain itu, akan dibuat jalan tol.
Apa yang mendorong pemerintah melanjutkan pembangunan Bandara Kertajati setelah mangkrak sepuluh tahun?
Ini kolaborasi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Kami akan membangun Pelabuhan Patimban. Tapi Majalengka masih relatif kurang berkembang. Dengan bandara, daerah itu akan tumbuh. Ada sentimen dari investor untuk membangun tambahan industri di sana dan mengapalkannya dari sana. Karena itu, disepakati pemerintah pusat membangun runway bandara dan pemerintah daerah membebaskan tanah. Nantinya panjang runway akan ditambah dari 2.450 meter menjadi 3.000 meter sehingga bisa untuk penerbangan internasional. Juli nanti akan dimulai. Targetnya selesai pada November.
Melihat Bandara Kertajati yang masih sepi, muncul kritik bahwa bandara itu dikebut untuk mendongkrak citra pemerintah dalam pemilihan presiden 2019….
Tidak ada. Menggabungkan pusat, daerah, dan swasta itu tidak gampang. Suatu proyek kan punya time table. Kalau tidak sesuai dengan time table, biayanya menjadi mahal. Sebenarnya proyek ini terlambat dua-tiga bulan.
Apa rencana Anda saat Idul Fitri?
Standby di Jakarta. Pada H+2 Lebaran baru akan ke Pelabuhan Merak. Kalau saya keliling, selain melihat apa saja yang kurang di sana, saya ingin memberi semangat kepada teman-teman yang bertugas.
Anda merindukan libur Lebaran yang hilang sejak menjadi menteri?
Saya sudah tidak pernah Lebaran sejak bekerja di PT Pembangunan Jaya Ancol pada 2002, he-he-he....
Apakah di sela-sela kesibukan Anda masih sempat nge-band?
Sempat. Tapi dua minggu sekali. Kalau lagi penat banget, saya ngajak anak-anak Perhubungan, "Yuk, kita nyanyi-nyanyi, bengak-bengok."
Di kantor?
Di rumah dinas. Lumayan, bisa netral. Ini sudah lama saya enggak teriak-teriak, ha-ha-ha....
Biasanya bermain alat musik apa saja saat nge-band?
Saya cuma bisa main gitar. Main gitar juga pas-pasan.
Apa lagu favorit yang kerap dimainkan?
Yang gampang-gampang, lagunya Koes Plus, he-he-he....
Anda mengatakan resah terkait dengan masalah angkutan berbasis online. Kenapa?
Resah karena menyangkut banyak orang. Banyak orang yang mendapatkan penghidupan di situ, banyak orang yang bertransportasi memakai itu.
Apakah rencana untuk menjadikan aplikator sebagai perusahaan transportasi jadi dijalankan?
Kami mau. Tapi kami tidak mau mereka hanya berstatus sebagai perusahaan transportasi. Mereka harus mengikuti semua unsur sebagai perusahaan transportasi. Kalau unsur-unsur itu tidak dipenuhi, agak kurang.
Aplikator sudah setuju?
Sudah. Tapi, kalau dia setuju tapi esensinya belum diikuti, percuma.
Apa yang menjadi keberatan mereka?
Tarif dan kuota. Kalau pengemudi, mereka tidak setuju dengan SIM A umum.
Soal tarif, apa keinginan Anda?
Kami ingin tarif yang normal, jangan terlalu murah, jangan terlalu mahal. Kalau terlalu murah, pengemudi akan rugi. Sudah tarifnya murah, pendapatan mereka masih harus dipotong 20 persen untuk aplikator. Katakanlah tarifnya Rp 3.500 per kilometer, ada diskon 20 persen tarifnya jadi Rp 2.300, dipotong untuk aplikator 20 persen, tarifnya jadi Rp 1.600. Itu murah banget. Pengemudi pun tidak akan bisa menabung untuk perawatan kendaraannya. Akhirnya keselamatan terabaikan. Penumpang senang-senang saja sekarang. Tapi, kalau mobilnya sudah dekil, marah. Untuk tarif, sekarang sudah agak normal.
Berapa normalnya?
Yang bagus, ya, Rp 3.500 per kilometer untuk taksi online.
Jika aplikator menjadi perusahaan transportasi, status pengemudi yang tadinya mitra akan berubah menjadi karyawan. Pengemudi setuju?
Tidak ada masalah. Tidak ada bedanya, kok.
Status pengemudi menjadi lebih terikat?
Ya, supaya enggak nakal-nakal.
Apakah Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 108 Tahun 2017 tentang transportasi berbasis online jadi direvisi?
Tidak. Kalaupun ada revisi, akan kami bikin di peraturan pelaksanaannya saja, peraturan direktur jenderal.
Sampai kapan peraturan Menteri Perhubungan itu ditangguhkan?
Itu untuk penegakan hukumnya saja. Setelah semuanya clear, cara mereka beroperasi dan segala konsekuensinya akan dijalankan. Mungkin setelah Lebaran.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo