SEBUAH usaha bisa lahir karena dadakan. Penyanyi Maya Rumantir, 24 tahun, mengaku tak pernah tadinya punya cita-cita sebagai perangkai bunga. Toh, ia memperkenalkan usahanya, Maya Rumantir Flower Collections di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu pekan lalu. Hari itu seorang pengacara membeli hasil karya Maya, sebuah buket kembang kering seharga Rp 265 ribu untuk ulang tahun seorang menteri. "Padahal, saya belum pernahbelajar merangkai bunga," kata penyanyi berlesung pipit ini. Keahlian barunya itu betul-betul dadakan. Maya kebanjiran buket kembang pada hari ulang tahunnya ke-24, 2 April lalu. Sayangnya, bunga itu cepat layu. "Mau dibuang buketnya sayang," katanya. Lalu, bunga yang masih segar diatur lagi dalam sebuah vas. Jadilah buket baru. Tak disangkanya, ada yang tertarik pada buket itu dan ingin membelinya. "Saya bilang itu tidak dijual," cerita Maya. Tapi karena terpaksa buket itu pun berpindah tangan. Sejak itulah Maya berpikir, mengapa keahlian mendadak ini tak dimanfaatkan saja. "Sambil merangkai, saya selalu berdoa 'Tuhan, semoga rangkaian saya ini bagus'," kata Maya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini