Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Melampiaskan dendam

Neno namanya nyaris dicatut sindikat paspor palsu. berawal dari neno dan rekan-rekannya menerima tawaran show ke jepang. karena diundur, neno meminta paspornya. akhirnya ia pergi ke jepang diajak tvri

12 Januari 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HAMPIR saja Neno Warisman jadi WTS. Bukan dalam adegan sinetron, tapi kejadian yang sebenarnya. Nama Neno -- juga artis lain, seperti Nourma Yunita, Nia Zulkarnaen, Christine Panjaitan -- nyaris dicatut sindikat paspor palsu untuk memasukkan WTS dari Muangthai ke Jepang. "Untung, saya cepatcepat menarik paspor saya," kata Neno, bintang sinetron yang paling andal ini. Mulanya, sekitar Agustus tahun lalu, Neno dan rekan-rekannya menerima tawaran show ke Jepang, Malaysia, dan Brunei. "Saya tertarik karena belum pernah ke Jepang," kata mahasiswi jurusan Sastra Prancis UI ini. Ketika hari pemberangkatan tiba sesuai dengan jadwal, sang pemilik perusahaan pertunjukan mengundurkan hari pemberangkatan itu. Alasannya, perizinan belum beres. Tapi, ketika keberangkatan kembali diundur, Neno meminta paspornya. Belakangan, Neno membaca di koran soal pemalsuan paspor itu. "Untung, saya tak terlalu berharap," ujarnya lega. Tapi Neno jadi juga ke Jepang di bulan November. Ia diajak TVRI hadir di Simposium Drama Asia di Tokyo. Neno dan TVRI memang semakin lengket. Soalnya, "Saya ingin meneruskan dendam saya," katanya. Dendam Neno ini kaitannya dengan sinetron yang, menurut Neno, masih dianggap " film-filman". Maksudnya, ada yang menganggap sinetron masih "di bawah" film bioskop. Padahal, mutu sinetron jauh di atas film bioskop, sebut saja misalnya Aksara Tanpa Kata yang dibintangi Neno dan diputar akhir tahun lalu itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus